Batik Jawa Hokokai, Batik Tertua di Pekalongan yang Lahir dari Pencampuran Budaya Indonesia dan Jepang

Batik Jawa Hokokai, Batik Tertua di Pekalongan yang Lahir dari Pencampuran Budaya Indonesia dan Jepang
Batik Jawa Hokokai, Batik Tertua di Pekalongan yang Lahir dari Pencampuran Budaya Indonesia dan Jepang (Twitter/@pasaraya_id)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Mengenal batik jawa hokokai, sebuah karya seni batik tertua di pekalongan yang lahir dari pencampuran budaya Indonesia dan Jepang.

Dalam sejarah, Indonesia pernah mengalami masa penjajahan oleh Jepang selama 3,5 tahun.

Rentan waktu itu, Jepang memberi banyak pengaruh pada masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang.

Baca Juga:Memahami Keutamaan dan Cara Merayakan Lebaran Anak Yatim pada 10 MuharramMengenal Batik Encim di Pekalongan

Berbagai organisasi dibentuk pemerintah Jepang adalah Jawa Hokokai, sebuah organisasi pengabdian yang beranggotakan masyarakat Jawa.

Ibu Iriana menerima kunjungan kenegaraan Kaisar Jepang Naruhito di Istana Kepresidenan Bogor, memperkenalkan Batik Jawa Hokokai pada Senin, 19 Juni 2023 (Twitter/@Projo)

Dari para anggota Jawa Hokokai inilah lahir sebuah model batik baru bercorak unik. Batik ini kemudian dinamakan Batik Jawa Hokokai.

Dibuatnya batik tertua di Pekalongan ini, salah satu tujuannya untuk mengambil hati kaisar jepang untuk memberikan perlindungan dan kemakmuran.

Kemudian setelah penjajahan Jepang berakhir pada tahun 1945, batik jenis ini pun tidak serta merta ditinggalkan. Namun dijadikan salah satu koleksi motif baru yang tidak ada duanya.

Sejarah Batik Tertua di Pekalongan

Kondisi para pembatik di zaman penjajahan Jepang saat itu serba susah. Mereka kesulitan memperoleh kain mori sebagai bahan baku kain batik.

Kondisi itu membuat mereka tidak boleh menghambur-hamburkan kain mori. Hal ini membuat mereka berpikir keras bagaimana tetap bisa memproduksi batik di tengah keterbatasan.

Batik Jawa Hokokai, menjadi Batik Tertua di Pekalongan (Twitter/@iradiof)

Baca Juga:Menyelisik Batik Oey Soe Tjoen, Batik Tulis Halus Peranakan Tertua di Pekalongan yang Legendaris , Memulai Usaha Sejak Tahun 1925Mengenal Perbedaan antara Jomblo dan Single, Keduanya Memiliki Arti yang Sama Namun Sejatinya Berbeda

Dari sinilah kemudian muncul kain pagi sore, kain yang menampilkan dua sisi motif dalam satu lembarnya.

Motif kain pagi sore itulah yang banyak dijumpai pada corak batik hokokai.

Sampai saat ini, model batik tersebut banyak dijumpai di Pekalongan, Jawa Tengah, terutama di daerah Kedungwuni.

Motif Batik Jawa Hokokai

Batik tertua di Pekalongan ini memiliki motif bernuansa warna cerah. Namun motif yang tergambar di atas batik jawa hokokai tergolong rumit.

Batik Hokokai mayoritas memakai motif pagi-sore alias satu kain untuk dua desain yang berbeda.

Ciri-ciri pengaruh Jepang pada Batik Jawa Hokokai juga terlihat dengan adanya motif bunga sakura, bunga peony, dan kupu-kupu yang bersayap warna-warni.

0 Komentar