Jika kamu merasa lelah dan lamban, bahkan tugas-tugas sederhana terasa berat untuk diselesaikan, atau kamu merasa sangat stres sehingga cepat marah atau frustrasi, kamu mungkin mengalami burnout. Mungkin terdengar normal, tetapi sejatinya burnout bukan masalah sepele.
Adam Borland, seorang psikolog mengungkapkan bahwa di masa dengan ketegangan yang tinggi seperti sekarang ini, burnout merupakan hal yang lazim terjadi. Dia mengatakan, bahwa dia telah melihat banyak orang yang sangat lelah baik secara fisik maupun emosional.
Namun, berbeda dengan kewajarannya, burnout merupakan masalah yang cukup serius. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk menyebabkan masalah kesehatan.
Baca Juga:Ternyata Memiliki 5 Tingkatan! Ada di Fase Burnout Manakah Kamu?Orang Depresi Menghindari 4 Kebiasaan Ini! Bagaimana Denganmu?
Oleh karenanya, kamu perlu mengetahui sebab kondisi ini agar bisa melakukan langkah preventif, serta memahami bagaimana untuk keluar dari sana ketika sudah telanjur berada di dalamnya.
Burnout vs Depresi
Burnout versus depresi. (Sumber: freepik.com)
Burnout memiliki gejala yang hampir mirip dengan beberapa kondisi kesehatan mental, seperti depresi. Gejala depresi juga mencakup hilangnya minat pada berbagai hal, perasaan putus asa, gejala kognitif dan fisik, serta pikiran untuk bunuh diri. Lalu, bagaimana kamu bisa tahu apakah itu kelelahan versus depresi?
Individu dengan depresi mengalami perasaan dan pikiran negatif tentang semua aspek kehidupan, tidak hanya di tempat kerja. Jika ini yang kamu rasakan, kamu dapat mencari bantuan pada ahli kesehatan mental. Pun ketika kelelahanmu hanya berada di konteks pekerjaan, kamu perlu mencari bantuan, karena individu yang mengalami kelelahan mungkin berisiko lebih tinggi mengalami depresi.
Faktor Risiko Gejala Burnout
Faktor risiko gejala burnout. (Sumber: freepik.com)
Pekerjaan dengan tingkat tekanan yang tinggi tidak selalu menyebabkan kelelahan. Jika stres dapat dikelola dengan baik, kamu mungkin tidak akan sampai pada tahap burnout ini. Akan tetapi, tekanan ini juga berpengaruh besar terhadap kemunculan kondisi burnout pada seseorang.
Menurut laporan yang dibuat oleh Gallup, sebuah perusahaan riset dan konsultan pekerjaan pada 2018, terdapat 5 faktor pekerjaan yang dapat menyebabkan burnout.