Cara Menerapkan Stoikisme supaya Hidup Lebih Bahagia

Menerapkan stoikisme
Ilustrasi menerapkan stoikisme. (unsplash.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Jika Anda masih bertanya-tanya bagaimana cara bahagia di hidup ini, maka sebaiknya Anda mulai menerapkan stoikisme dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu sebetulnya apa itu stoikisme dan bagaimana cara penerapannya atau pengaplikasiannya kepada kehidupan sehari-hari sehingga stoikisme terus-terusan dianggap sebagai kunci agar hidup lebih bahagia?

Dilansir dari suara.com, Stoikisme menurut kamus Oxford adalah daya tahan terhadap rasa sakit atau kesulitan tanpa mengeluh. Aliran stoikisme ini didirikan oleh Zeno dari Citium, seorang filsuf berkebangsaan Yunani. Selain Zeno, filsuf lain yang turut terlibat adalah Kleanthes dari Assos dan Chrysippus dari Soli.

Baca Juga:Manfaat Mengaplikasikan Stoikisme dalam KehidupanJangan Terburu Cepat Menikah, Ini 5 Alasannya

Definisi Stoikisme secara umum adalah suatu aliran filsafat yang berpandangan bahwa manusia harus mampu mengontrol emosinya agar dapat mensyukuri atas apa yang terjadi pada dirinya.

Pada aliran Stoikisme ditekankan bahwa manusia adalah makhluk yang mudah dipengaruhi emosi. Sehingga karena kondisi itulah, manusia seringkali melupakan hal positif yang diterimanya.

Dilansir dari bfi.co.id, pada Senin (20/03/2023), stoikisme adalah filosofi hidup yang dapat membantu kita dalam menghadapi masalah yang perlu untuk diselesaikan.

Dilansir dari video Greatmind yang berjudul On Marissa’s Mind : Stoikisme, Filosofi Anti Cemas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih stoikisme, antara lain:

  • Premeditatio Malorum atau Melatih Kemalangan

Premeditatio Malorum atau yang berarti melatih kemalangan. Prinsip pertama ini mengajak kita untuk melatih apa saja yang kita takutkan dan disimulasikan dalam pikiran maupun tindakan, menempatkan kita pada posisi yang tidak nyaman.

Hal tersebut dilakukan guna untuk melatih ketangguhan yang ada pada diri kita. Para stoic (sebutan orang Stoikisme) percaya jika kita melakukan kemalangan yang menimpa diri, maka kita akan baik-baik saja.

Maka, salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah menjalani hidup dengan cara yang sangat sederhana, sekaligus membayangkan secara detail situasi rumit yang bisa saja terjadi dan apa saja yang harus kita lakukan.

Baca Juga:Tips Ubah Sindrom FOMO menjadi JOMO untuk Mengatasi Kecanduan Mengikuti TrenRamai Istilah FOMO karena Konser Blackpink, Apa Sih FOMO itu?

Ada salah satu pepatah yang dikatakan oleh filsuf Seneca, “kemalangan yang tak terduga seringkali yang paling menyakitkan” oleh karena itu orang bijak sudah pasti memikirkan kemalangan terlebih dahulu supaya dapat atau mengahadapinya jika hal tersebut menimpa dirinya.

0 Komentar