[CERPEN] Pasar Malam

[CERPEN] <strong>Pasar Malam</strong>
Sumber foto: https://ikut.org/
0 Komentar

“Santi suka Tan, selain komidi putar ngga ada yang Santi suka.”

“Loh, kenapa? Padahal komidi putar mainannya anak-anak. Biasanya seumuran Rima ini yang suka. Kamu ngga takut diejek sama temenmu San gara-gara naik komidi putar.”

“Ngga kok Tan, Santi biarkan saja kalau ada yang mengejek. Itu urusan mereka. Selama pasar malam masih ada, Santi pasti naik komidi putar terus. Kalau naik itu, Santi bisa ingat ayah. Dulu Santi sering dibawa ayah naik komidi putar,”jawabnya sambil mengusap air di sudut matanya. Teringat mendiang ayahnya yang sudah tiada.

Baca Juga:[PUISI] Kisah Cinta Senja dan Malam[CERPEN] BEDA

Hatiku menghangat mendengar alasan Santi. Tidak kusangka, kebiasan seperti itu adalah hal yang berharga bagi dirinya. Kebiasaan yang menurut orang lain sepele, namun tidak dengannya.

Kubelai kepalanya penuh haru. Tidak ingin ia terlarut dalam kenangan menyedihkan, karena pasar malam masih panjang. Sepanjang kisah pengunjung pasar malam yang lain. []

___________________________________

0 Komentar