Cuaca Tanah Suci Bisa sampai 40 Derajat, Ini Pesan dari Kemenag !

Cuaca Tanah Suci
Jemaah haji Kota Pekalongan berpamitan dengan Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE, kemarin. (Radarpekalongan.id/Kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.ID – Kondisi cuaca tanah suci bisa capai 40 derajat. Lebih panas dari cuaca di Indonesia. Oleh karena itu, para jemaah haji diimbau menjaga kesehatan, salah satunya membawa bekal semrot wajah.

Kemenag Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky MAg melalui Plt Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, H Masrukhin berpesan kepada jemaah calhaj Kota Pekalongan agar menjaga kesehatannya disana, karena cuaca tanah suci lebih panas dibanding Kota Pekalongan.

Cuaca Tanah Suci Bisa Sampai 40 Derajat

“Cuaca tanah suci, disana bisa sampai 40 derajat, jemaah calhaj harus lebih siap dengan membawa bekal semprot wajah,” harapnya.

Baca Juga:22 Donor Darah Sukarela Kota Pekalongan yang Aktif Terima Penghargaan Gubernur JatengSiswa SMP Kota Pekalongan Tampil Lincah di FLS2N 2023

Kemenag Pekalongan menberikan perhatian maksimal untuk jemaah calhaj Kota Pekalongan dengan memberi PHD 3 orang yakni dari Bidang Kesehatan, Ibadah, dan Pelayanan Umum.

“Untuk petugas kloter 5 orang yang terdiri atas 1 ketua kloter, 1 pembimbing ibadah, dan 3 tenaga kesehatan,” bebernya.

Jemaah haji Kota Pekalongan berfoto bersama dengan Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE, kemarin.(Radarpekalongan.id/Kominfo)

Masrukhin mengungkapkan dari 316 jemaah calhaj yang harusnya berangkat, 1 orang mengundurkan diri karena kondisinya fisiknya tidak memungkinkan untuk berangkat. Sehingga saat ini, Kemenag tengah open sheet untuk melengkapi rombongan.

“Satu kloter harusnya 360 orang yakni 316 dari Kota Pekalongan, 29 dari Batang, 7 dari Kabupaten Pekalongan, PHD 3 orang dan petugas kloter 5 orang,” sebutnya.

Disebutkan Masrukhin dari jumlah 315 calhaj Kota Pekalongan ada 197 orang yang masuk kategori risiko tinggi. Masrukhin berharap para jemaah calhaj terus berupaya agar kesehatannya semakin pulih dan kondisi para calhaj selalu prima.

“Risiko tinggi penyebabnya beragam misalnya kolesterol tinggi, di sisa waktu yang ada harapannya calhaj melakukan upaya untuk menyembuhkan penyakitnya. Kategori risiko tinggi ini bukan hanya karena faktor usia, ada yang usianya 60 tapi kondisi fisiknya sehat, ada yang di bawah usia itu tapi sakit yang diderita. Ada penanganan khusus untuk calhaj yang berisiko tinggi yakni memberikan tanda gelang merah,” terangnya.

Baca Juga:27 Pelaku Usaha Binaan Dindagkop UMKM Berhasil Ekspor3 Manfaat Identitas Kependudukan Digital , Dindukcapil Berharap Masyarakat Melakukan Aktivasi

Terkait jadwal pemberangkatan, Kota Pekalongan masuk dalam kloter 41. Selanjutnya Pada 5 Juni mendatang berangkat pukul 5 pagi dan kumpul di Setda pada pukul 2 dini hari, usai salat Subuh calhaj langsung berangkat ke Donohudan.

0 Komentar