RADARPEKALONGAN.ID – Polres Kendal mengajak insan pers di wilayahnya untuk ikut proaktif tangkal berita hoaks. Pasalnya, di era media sosial saat ini, masyarakat dengan mudah menyebarkan informasi meski masih sumir alias tak lengkap, dan bahkan hoaks.
Harapan ini disampaikan Wakapolres Kendal, Kompol Edy Sutrisno, saat giat Jumat Curhat hingga potong kue dalam rangka peringati Hari Pers Nasional (HPN) 2023 bersama insan pers di Kabupaten Kendal, Jumat (10/2/2023) di Tirto Arum Baru Kendal. Selain Wakapolres, acara juga diisi oleh Ketua Jurnalis Kendal, Slamet Priyatin.
Dalam kesempatan itu, Wakapolres Kendal Kompol Edy Sutrisno meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan perkembangan teknologi. Maraknya media sosial membuat banyak informasi yang diberikan belum sepenuhnya benar atau sumir, dan ada juga yang sengaja untuk menyebarkan berita bohong alias hoaks.
Baca Juga:Bupati Dico Promosikan Motor Listrik Pabrikan Kendal ke Wali Kota MedanKeren, Bupati Dico Masuk Daftar 40 Under 40 Majalah Fortune Indonesia
“Di era teknologi seperti ini, sudah sepatutnya wartawan bisa menyaring dan tangkal berita hoaks, dan berita yang belum benar. Berita hoaks sangat luar biasa di era perkembangan teknologi. Untuk itulah kita meminta wartawan bersama menangkal agar tidak mempengaruhi masyarakat,” kata Wakapolres.
Dikatakan, selama ini kedekatan polisi dengan wartawan tidak sekadar pekerjaan tetapi lebih dekat lagi untuk guyub bersama. Dari dialog santai dengan insan media ini ada pelajaran baru di dunia jurnalistik sehingga kepolisian lebih memahami kerja jurnalis.
“Banyak di media sosial informasi yang diberikan masyarakat belum tentu benar, ini bisa mempengaruhi kamtibmas di masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Jurnalis Kendal, Slamet Priyatin mengatakan banyak masyarakat sekarang yang mewartakan atau memberikan informasi, baik di medsos maupun medianya sendiri. “Untuk menjadi seorang jurnalis dulu dan sekarang berbeda, dulu sangat sulit namun sekarang dengan teknologi lebih mudah. Walaupun masih banyak mereka yang belum memahami kode etik jurnalistik,” katanya.
Dampak yang muncul dengan perkembangan teknologi dan merebaknya media sosial tentunya muncul berita hoaks dan salah dipahami, sehingga menimbulkan keresahan. “Ini bedanya jurnalis dan masyarakat yang terkadang memberikan informasi tidak lengkap. Kami jurnalis selalu menampilkan berita yang didasari fakta dan data,” imbuhnya.