Filosofi Lopis Raksasa Krapyak, Begini Penjelasannya

Filosofi Lopis Raksasa Krapyak
Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE sedang memotong lopis raksasa pada perayaan Syawalan tahun lalu. (Radarpekalongan.id/Kominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Tidak sekedar tradisi dan jamuan biasa, ternyata ada filosofi lopis raksasa krapyak yang terkandung didalamnya. Karena lopis merupakan makanan yang berbahan dasar ketan yang memiliki sifat lengket.

Budayawan Pekalongan, Zainal Muhibbin mengatakan, pada filosofi lopis raksasa krapyak berupa sifat lengket dalam lopis ini dijadikan sebagai simbol keereatan pada filosofi lopis raksasa krapyak.

“Dengan menyajikan olahan berbahan dasar ketan seperti lopis, niscaya hubungan tali silaturahmi semakin erat,” ucapnya di filosofi lopis raksasa krapyak.

Baca Juga:Perayaan Syawalan Lopis Raksasa Krapyak akan Digelar 29 April 2023Perayaan Syawalan Pekalongan Telah Ada Sejak 1885, Terawat Hingga Sekarang

Ketan yang digunakan adalah jenis ketan putih. Warna putih dari ketan disimbolkan sebagai kebersihan hati setelah melakukan puasa syawal selama satu minggu penuh.

“Filosofi lopis raksasa krapyak pada lopis dibungkus dengan daun pisang, daun pisang dipilih sebagai pembungkus dengan harapan, masyarakat dapat bersifat seperti tanaman pisang yang dapat berguna dari daun hingga akarnya,” tuturnya.

Filosofi Lopis Raksasa Krapyak pada Bulan Syawal

Zainal Muhibbin menambahkan, pembuatan lopis raksasa merupakan budaya Kota Pekalongan yang dilakukan secara rutin pada bulan syawal. Dimana pada hari pertama ini pembuatan lopis raksasa memasuki tahap pertama, yaitu pencucian beras ketan, pengukusan, penumbukan, dan pembentukan.

Warga pekalongan selalu metradisikan silaturrahmi usai sholat Idul Fitri.(Radarpekalongan.id/Kominfo)

Pada proses pengukusan ditambahkan daun pandan agar menghasilkan aroma yang khas pada ketan. Beras ketan yang digunakan untuk pembuatan lopis raksasa sebanyak 4 kwintal dengan tinggi dandang hampir mencapai dua meter. Pada hari pertama masyarakat bahu membahu dalam proses pembuatan lopis raksasa tersebut. Hari itu, warga krapyak kidul nampak antusias dan bersemangat.

Hari kedua pembuatan lopis raksasa di Krapyak Kidul, kini telah memasuki tahap pembalikan lopis , dimana untuk proses pembalikan lopis sendiri, menggunakan alat, berupa katrol.

Sebelum proses pembalikan, lopis raksasa yang berbahan beras ketan seberat 4 kwintal tersebut, dikukus dengan dandang ukuran besar. Karena ukuran lopis yang lebih besar dari pada biasanya, penarikan dengan katrol dilakukan oleh lebih dari 8 orang dewasa. Ukuran lopis sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

0 Komentar