4 Jenis Gaya Asuh, Mana yang Paling Baik untuk Mengasuh Anakmu?

Gaya asuh
Gaya asuh. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

  • Sementara orang tua ini memiliki tuntutan yang tinggi, mereka tidak terlalu tanggap terhadap anak-anak mereka.
  • Mereka berharap anak-anak mereka berperilaku luar biasa dan tidak membuat kesalahan, namun mereka memberikan sedikit arahan tentang apa yang harus mereka lakukan atau hindari di masa depan.
  • Kesalahan dihukum, seringkali cukup keras, namun anak-anak mereka sering dibiarkan bertanya-tanya apa kesalahan mereka.

Baumrind mengatakan orang tua ini “berorientasi pada kepatuhan dan status, dan berharap perintah mereka dipatuhi tanpa penjelasan.” Mereka sering digambarkan mendominasi dan diktator. Pendekatan mereka adalah “lepaskan tongkat, manjakan anak”. Mereka mengharapkan anak-anak untuk patuh tanpa pertanyaan.

Pengaruh Pola Asuh Otoriter: Gaya asuh otoriter umumnya mengarah pada anak-anak yang patuh dan cakap, tetapi peringkat mereka lebih rendah dalam hal kebahagiaan, kompetensi sosial, dan harga diri. Mereka juga lebih cenderung berbohong untuk menghindari hukuman.

Pengasuhan Otoritatif

Seperti orang tua otoriter, orang tua dengan gaya pengasuhan otoritatif menetapkan aturan dan pedoman yang diharapkan diikuti oleh anak-anak mereka. Namun, gaya asuh ini jauh lebih demokratis.

Karakteristik umum dari gaya asuh otoritatif adalah:

Baca Juga:7 Cara Menghindari Tiger Parenting, Berhenti Menekan Anak untuk PintarTiger Parenting: Pola Pengasuhan Ketat yang Menuntut Anak dalam Hal Akademik

  • Orang tua yang otoritatif responsif terhadap anak-anak mereka dan mau mendengarkan pertanyaan.
  • Orang tua ini mengharapkan banyak dari anaknya, tetapi mereka memberikan kehangatan, umpan balik, dan dukungan yang memadai.
  • Ketika anak-anak gagal memenuhi harapan, orang tua ini lebih mengasuh dan memaafkan daripada menghukum.

Menurut Baumrind, orang tua yang memiliki gaya asuh otoriter pandai menetapkan standar dan memantau perilaku anak-anaknya. Metode pendisiplinan mereka tegas dan mendukung daripada mengganggu, membatasi, atau menghukum.

Bagi orang tua yang berwibawa, tujuannya adalah membesarkan anak-anak yang bertanggung jawab secara sosial, kooperatif, dan mengatur diri sendiri. Kombinasi harapan dan dukungan membantu anak-anak dari orang tua yang berwibawa mengembangkan keterampilan seperti kemandirian, pengendalian diri, dan pengaturan diri.

Pengaruh Pola Asuh Authoritative: Gaya pengasuhan otoritatif cenderung menghasilkan anak yang bahagia, cakap, dan sukses.

Pola Asuh Permisif

Orang tua dengan gaya pengasuhan permisif, terkadang disebut sebagai orang tua yang memanjakan, membuat sangat sedikit tuntutan dari anak-anak mereka. Orang tua ini jarang mendisiplinkan anak mereka karena mereka memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap kedewasaan dan pengendalian diri.

0 Komentar