3 Cara Menyembuhkan Luka Batin Anak Saat Ibu Terjebak Toxic Parenting

Toxic parenting
Menyembuhkan luka batin anak saat ibu terjebak parenting ( foto : freepik.com)
0 Komentar

Radarpekalongan.id – Bagaimana cara menyembuhkan luka batin anak saat orang tua terjebak dalam toxic parenting? Akhir-akhir ini istilah toxic parenting semakin populer untuk merujuk pada pola asuh yang tidak sehat. Tapi apa sebenarnya pengasuhan toxic itu?

Toxic Parenting adalah cara pengasuhan yang menghambat tumbuh kembang anak. Pertumbuhan anak ini meliputi emosi, fisik dan psikis. Pada dasarnya semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa gaya pengasuhan mereka melibatkan pengasuhan yang beracun dan keibuan.Terkadang ada orang tua yang mengetahui bahwa perilaku pengasuhannya salah. Namun, dia melakukan semua ini secara sadar atau refleks melalui emosi.

Tanda-tanda toxic parenting

Berikut tanda-tanda toxic parenting pada orang tua:

Baca Juga:5 Ciri Pola Asuh Toxic yang Bisa Menyebabkan Bahaya Jangka Panjang pada Anak9 Tanda Keluarga Toxic dan Bahayanya Bagi Kesehatan Mental Anak

  1. Menggunakan kata-kata kasar

Tanda-tanda toxic parenting bisa dimulai dengan penggunaan kata-kata kasar saat mengasuh anak. Kata-kata kasar ini tidak bisa dikritik dan bisa diberi label, Bu. Misalnya, mengatakan kepada anak: “kamu bodoh”.

  1. Suka bermain secara fisik

Orang tua yang toxic mungkin menggunakan kekerasan dalam membesarkan anak-anak mereka. Misalnya memukul di waktu yang salah atau mencubit anak terlalu keras.

  1. Mengabaikan atau menelantarkan anak

Kebutuhan emosional, kognitif, dan fisik anak harus dipenuhi oleh orang tua. Jika kebutuhan ini diabaikan, anak tidak akan berkembang secara psikologis.

Penilaian diri dalam pengasuhan toxicSatu-satunya cara untuk menilai sendiri jika kita terlibat dalam pengasuhan yang toxic adalah dengan meminta penilaian orang lain. Ibu dapat meminta anak, suami, keluarga, teman atau psikolog untuk mengevaluasi pola pengasuhan anak.

Kita juga harus bangga menerima penilaian ini dengan menemukannya, Bunda. Setidaknya kita bisa berubah menjadi lebih baik demi masa depan anak-anak kita.

Penilaian diri juga penting, meskipun hasilnya subjektif. Terkadang banyak ibu yang merasa menjadi orang tua yang toxic padahal yang mereka lakukan hanyalah menghukum anaknya selamanya. Jangan lakukan itu karena anda merasa seperti orang tua yang toxic.

0 Komentar