Implementasi Kurikulum Merdeka, SMK Gondang Gelar Panggung Budaya hingga Bazar Produk Kreatif Siswa

Implementasi Kurikulum Merdeka, SMK Gondang Gelar Panggung Budaya hingga Bazar Produk Kreatif Siswa
JUALAN - Keseruan para siswa dalam kegiatan marketday.
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – SMK Gondang implementasikan kurikulum merdeka, dengan agenda bertajuk ‘Gelar Karya, Gelar Budaya, dan Bazar Produk Kreatif Siswa’, acara berlangsung pada Sabtu (17/12/2022) sekaligus penerimaan raport hasil belajar siswa.

Implementasi kurikulum merdeka dilaksanakan para siswa dan guru dengan menggelar panggung kreasi yang menampilkan kearifan lokal serta minat dan bakat, tak hanya itu puluhan stand juga disediakan untuk menjual produk kreatif serta hasil karya siwa SMK Gondang yang berupa olahan makanan dan berbagai cindera mata.

Kepala SMK Gondang Arif Hermawan mengatakan, dengan penerapan kurikulum merdeka, siswa dibebaskan untuk menunjukkan kreativitas sesuai bakat dan minatnya.

Baca Juga:Mampu Tingkatkan Kepercaan Diri, Siswa SMK Muhamkar Dilatih Table MannerKomitmen Tanamkan Karakter Relegius

“Ini sebagai implementasi kurikulum merdeka, terutama dalam hal kreativitas, bagaimana sekolah mewadahi kreativitas siswa dan bisa dituangkan dalam aksi,” ungkapnya.

Kata Arif, peran guru kini tidak hanya memberikan pembelajaran produktif, tetapi juga mendampingi siswa dalam menyalurkan bakat dan minatnya.

“Apa yang dibutuhkan siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya, guru wajib mendampingi,” lanjutnya.

Sementara itu salah satu guru kelas di SMK Gondang, Amin Royan Sari menambahkan, siswa selama acara itu menampilkan bakat yang mereka miliki seperti drama, musik, hingga tarian.

Bagi siswa yang memiliki bakat dalam memasak, pihak sekolah mewadahinya dengan menggelar bazar sebagai bentuk wirausaha.

“Kegiatan dikhususkan pada hari ini saat moment penerimaan raport agar meriah, setelah itu kembali belajar dirumah menikmati masa libur semester,” terang Amin.

Meski demikian, menurut panitia setiap kreasi yang ditampilkan siswa diharuskan menyertakan unsur kebudayaan.Hal itu agar para peserta didik paham akan identitas mereka, juga sebagai wujud dalam melestarikan kearifan lokal.

Baca Juga:Pesantren Liburan, Alternative Isi Liburan Positif AnakBuka Kelas Baru Semi Ponpes

“Projek yang dibuat oleh anak-anak ini harus menggunakan tema kearifan lokal, itu untuk memperkenalkan kepada mereka tentang kebudayaan,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan kurikulum merdeka yakni metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya. Kurikulum ini resmi diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada Februari 2022 lalu.(mal).

0 Komentar