Jurnalis Cilik SD Muhamka Gali Kurikulum Merdeka

Jurnalis Cilik SD Muhamka Gali Kurikulum Merdeka
Siswi SD Muhamka sedang melakukan wawancara./(ISTIMEWA)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Kurikulum merdeka nampaknya beberapa tahun belakangan menjadi poros rujukan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Tidak hanya bagi guru, namun juga menjadi daya tarik bagi siswa.

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa kurikulum merdeka ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Baca Juga:Pentingnya PAUD Bagi Tumbuh Kembang AnakSubuh, Jadi Waktu Terbaik Untuk Belajar

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Berangkat dari ketertarikan akan apa saja yang menjadi kelebihan dari kurikulum merdeka, SD Muhammadiyah Kajen (SD Muhamka) mengutus jurnalis cilik yang dimiliki untuk mengorek informasi lebih dalam berkaitan dengan kurikulum merdeka dengan mewawancarai salah satu guru pengampu kelas 1 yang melaksanakan kurikulm merdeka.

Dari hasil wawancara tersebut, sang Jurnalis cilik Meda Argittama mengaku mendapatkan banyak pengetahuan berkaitan dengan kurikulum merdeka dan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sebelumnya belum ia ketahui.

“Kami dijelaskan tentang apa itu P5, bagaiamana proses komunikasi antara kepala dan guru berkenaan kurikulum baru, bagaiamana mensosialisasikan kurikulum baru tersebut, bagaiamana merencanakan projek, hal apa saja yang menjadi penilaian dan mendokumentasikan serta membuat laporan dan mengevaluasi hasil dari P5 tersebut,” ungkap Medda.

Dijelaskan lebih lanjut, P5 ini memiliki manfaat bagi satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi pada lingkungan dan komunitas sekitarnya, dan manfaat untuk pendidik P5 sebagai pengembangan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran, sedangkan manfaat untuk peserta didik dapat memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.

“Kami berharap, adanya kurikulum mandiri yang didalamnya terdapat P5 mampu membentuk karakter generasi bangsa Indonesia yang mandiri, inovatif, dan berkarakter pancasila,” pungkasnya.(mal).

0 Komentar