Memudarkan Kenangan Buruk, Ini 5 Cara Agar Kamu Hidup Lebih Nyaman

Kenangan buruk
Kenangan buruk. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Ada banyak alasan mengapa kamu mungkin ingin melupakan kenangan buruk. Beberapa kenangan dapat membuatmu merasa ngeri karena malu, sementara yang lain mungkin lebih menyusahkan atau traumatis. Mungkin kamu tidak ingin diingatkan tentang orang atau hal-hal tertentu dari masa lalu saat menjalani hari.

Bagi sebagian orang, ingatan memudar seiring waktu. Namun, terutama jika kamu memiliki kondisi kecemasan seperti gangguan kecemasan sosial (SAD) atau gangguan terkait trauma seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD), kamu mungkin terus-menerus menghidupkan kembali momen-momen dari masa lalu yang pernah kamu alami, termasuk kenangan buruk dalam hidupmu. Sehingga lebih baik untuk melupakannya.

Bagi sebagian orang, ingatan tertentu yang muncul kembali secara tiba-tiba bisa sangat mengganggu atau bahkan melemahkan.

Baca Juga:4 Tips Lebih Konsentrasi Secara Mental, Bantu Kamu Terus Fokuskan Pikiran3 Kunci Agar Kamu Lebih Fokus Secara Mental, Jawaban Untukmu yang Mudah Terdistraksi

Artikel ini membahas beberapa langkah yang dapat Anda kamu jika ingin melupakan kenangan buruk—atau setidaknya mengurangi dampaknya.

Bagaimana Cara Kerja Memori atau Kenangan?

Fungsi dasar memori adalah penyandian, penyimpanan, dan pengambilan. Penyandian adalah proses mempelajari informasi. Kemudian, otak kamu menyimpan informasi, baik dalam ingatan jangka pendek maupun ingatan jangka panjang.

Sementara ingatan jangka pendek tidak bertahan lama di otak, sebagian diteruskan ke ingatan jangka panjang kamu, di mana ada ruang tak terbatas. Retrieval adalah proses mengingat ingatan kamu. Pemandangan dan suara di lingkungan kamu dapat memicu otak kamu untuk mengingat ingatan jangka panjang, bahkan jika kamu tidak ingin mengingatnya.

Sementara kamu cenderung melupakan informasi duniawi, otak kamu cenderung menyimpan informasi yang berkaitan dengan emosi yang kuat. Sebagai contoh, serangkaian penelitian menemukan bahwa partisipan lebih cenderung mengingat informasi yang terkait dengan emosi negatif atau positif lebih baik daripada kemampuan mereka mengingat informasi netral.

Shaheen Lakhan, MD, PhD, FAAN, seorang ahli saraf bersertifikat dan anggota Dewan Peninjau Pikiran Verywell, menjelaskan bahwa melupakan ingatan lebih berkaitan dengan pemrosesan emosi yang tertanam dalam ingatan, termasuk kenangan buruk.

Banyak teknik untuk ‘mengatasi kenangan buruk’ berasal dari pemisahan ingatan secara bertahap dari dasar emosi negatifnya.

0 Komentar