- Depresi dan gangguan mood lainnya
Masalah kesehatan mental yang sering dialami siswa SD yang kelima adalah depresi. Depresi adalah kesedihan yang terus-menerus dan kehilangan minat yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berfungsi di sekolah dan berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan bipolar menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim antara depresi dan keadaan emosi yang ekstrim atau ledakan perilaku lalai, berbahaya, atau berisiko.
- Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
Masalah kesehatan mental yang sering dialami siswa SD berikutnya adalah gangguan PTSD. PTSD sendiri mengacu pada tekanan psikologis yang terus-menerus, kecemasan, kenangan buruk, mimpi buruk, dan perilaku cemas sebagai respons terhadap kekerasan, pelecehan, cedera, atau peristiwa traumatis lainnya.
Baca Juga:Wisuda ke-59 Universitas Pekalongan Luluskan 720 MahasiswaTingkatkan Literasi , SMPN 1 Sragi Gelar Workshop Menulis untuk Guru dan Siswa
- Skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan persepsi dan berpikir yang menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan (psikosis). Skizofrenia paling sering terjadi pada usia remaja akhir dan 20-an dan menyebabkan halusinasi, delusi, serta pemikiran dan perilaku yang tidak terorganisir.
Tanda-tanda anak mengalami masalah kesehatan mental. Mari kita lihat gejala-gejalanya yang harus diwaspadai sejak awal.
- Kesedihan terus-menerus yang berlangsung lebih dari 2 minggu
- Menarik diri atau menghindari interaksi sosial
- Berbicara tentang menyakiti diri sendiri atau self-harm
- Berbicara tentang kematian dan bunuh diri
- Ledakan atau hipersensitivitas ekstrim
- Perilaku tidak terkendali yang mungkin berbahaya
- Perubahan mendadak dalam suasana hati, perilaku, l atau kepribadian
- Perubahan kebiasaan makan
- Menurunkan berat badan
- Sulit untuk tidur
- Sering sakit kepala atau sakit perut
- Penurunan konsentrasi
- Perubahan kemampuan akademik
- Bolos sekolah
Dukungan yang dibutuhkan anak-anak dengan masalah kesehatan mental
Menurut CDC, anak-anak dengan masalah kesehatan mental memerlukan dukungan dan layanan berikut:
- Di sekolah
Sekolah dapat membantu siswa mengatasi keadaan darurat dan konsekuensinya.
Kami menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung, baik secara langsung maupun virtual.Hubungkan siswa dengan layanan kesehatan mental.Mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional.Memberikan pelatihan manajemen emosi kepada staf sekolah.Mendukung kesehatan mental karyawan. Tinjau kebijakan disipliner untuk memastikan keadilan.Ciptakanlingkungan yang aman dan mendukung.
- Rumah
Orang tua juga dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur serta menanyakan perasaannya. Habiskan lebih banyak waktu bersama mereka dengan hati-hati. Berpartisipasi dalam alam kegiatan sekolah dan membantu pekerjaan rumah. Berkomunikasi secara teratur dengan guru dan pejabat sekolah.(*)