PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Kegiatan khataman Al Quran menjadi pembuka dalam peringatan Hari Jadi ke-117 Kota Pekalongan, yang diselenggarakan di halaman Setda Pekalongan setempat, pada Jum’at (31/3/2023).
Walikota H Afzan Arslan Djunaid SE mengatakan, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan anugerah Hari Jadi ke-117 Kota Pekalongan, Pemkot menggelar acara khataman Al Quran.
“Kami bersyukur, bahwa memperingati Hari Jadi ke-117 Tahun 2023 Kota Pekalongan, salah satu kegiatannya yakni diawali dengan Khotmil Qur’an yang diselenggarakan Jum’at sore, 31 Maret 2023,” ucapnya.
Baca Juga:Tarling Ke-2 di Masjid Al Ikhlas, Walikota Aaf Berharap ASN Mau Sisihkan THR untuk Bantu MasjidRuang Inap Truntum dan Sekar Jagad RSUD Bendan Berhasil Raih Prediket KRIS Karena Penuhi 12 Kriteria Sarana-Prasarana
Ketua PKK, Hj Inggit Soraya SSn bersama Wakilnya, Pj Sekda Anita Kusumoharini dan Ibu Sri Ruminingsih menghadiri acara khataman Al Quran.(Radarpekalongan.id/Kominfo)
Khataman Al Quran Jadi Pembiasaan
Menurutnya, Pemerintah Kota Pekalongan ingin membiasakan suatu hal baru di momentum-momentum tertentu untuk bisa dilakukan kegiatan Khotmil Quran seperti di momentum Hari Jadi, peresmian kantor baru, pemakaian ruang baru supaya mendapatkan keberkahan bagi semuanya.
“Alhamdulillah kegiatan Khotmil Quran berjalan lancar, dan puncak acara Peringatan Hari Jadi dilaksanakan besok dengan Istighosah bersama, mudah-mudahan bisa berjalan lancar juga,” tuturnya.
Pemkot Pekalongan menggelar acara khataman Al Quran di halaman Setda setempat, pada Jum’at (31/3/2023).(Radarpekalongan.id/Kominfo)
Aaf menyebutkan, adapun tema Peringatan Hari Jadi ke-117 Tahun 2023 ini adalah Bangkit, Kreatif dan Kolaboratif. Dimana, Bangkit dimaknai dari upaya pemulihan dan bangkit kembali usai diderai cobaan luar biasa adanya pandemi Covid-19. Kemudian, Kreatif bermakna Kota Pekalongan sudah dinobatkan menjadi Kota Kreatif Dunia, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan ingin terus mempertahankan Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia.
“Arti dari Kota Batik itu sendiri yaitu Bersih, Aman, Tertib, Indah dan Komunikatif, yang semula huruf K nya Komunikatif akan kami ubah menjadi Kreatif. Yang terakhir, Kolaboratif artinya Pemerintah Kota Pekalongan tidak bisa berjalan sendiri membangun kota ini, tetapi juga membutuhkan dukungan, kolaborasi dan peran serta dari Forkopimda, tokoh masyarakat, alim ulama, masyarakat, semuanya dilibatkan untuk bersama-sama untuk melaksanakan pembangunan maupun menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Kota Pekalongan,” pungkasnya. (dur)