Kisah Ketegaran Rumaisha, Rela Melepaskan Suaminya Malik Demi Agama Islam (Part 1)

Kisah ketegaran Rumaisha
Ilustrasi Rumaisha binti Milhan demi agama Islam ia rela melepaskan suami tercinta (Freepik.com)
0 Komentar

Tak terima dengan pernyataan Malik bin Nadhir, Rumaisha menimpalinya lagi dengan omongan yang logis. “Saya tidak murtad. Justru saya kini telah beriman!”

Tak ada mimik muka ragu dan yang ada justru rasa mantab di diri Rumaisha. Malik bin Nadhir merasa benar bahwa kepercayaan untuk menambah berhala adalah jalan yang lurus.

Ia marah dan memaksa dengan segala sesuatu agar istrinya memeluk kepercayaan nenek moyang. Sementara pada diri Rumaisha merasa benar bahwa agama Islam yang menauhidkan.

Baca Juga:Mengagumkan Inilah 7 Hikmah Puasa Bulan Ramadan, Simak Ulasannya3 Tempat Wifi Gratis Kabupaten Pekalongan dan Cara Memanfaatkannya

Maka ia akan tetap teguh sampai kapan pun dan dijunjung seruan tauhid yang diagungkan dan dibela. Sikap Rumaisha yang tenang-tenang saja, akhirnya membuat Malik bin Nadhir gusar dan muak. Tak tenang, marah dan kesal. Semua itu ada pada diri Malik.

Kisah Ketegaran Rumaisha: Melepaskan Kepergian Malik untuk Selamanya

Kisah ketegaran Rumaisha memang mengharu biru. Rumaisha yang masih kecil dan bernama Anas bin Malik demi agama Islam, ia mengajarkan kalimat syahadat kepada anaknya itu. Namun karena perdebatan teologis antara Rumaisha dan Malik berlangsung tegang, membuat hari itu tak nyaman.

Melihat Rumaisha selalu mengajarkan kalimat yang dibawa Rasulullah Saw makin gusar hatinya. Malik bin Nadhir akhirnya meninggalkam istri dan anaknya yang masih kecil.

Anas bin Malik anaknya, masih menyusui ketika almarhum bapak Malik juga Diketahui Malik bin Nadhir pergi ke Syam dan kemudian menerima kabar duka dari sana. Malik bin Nadhir meninggal karena dibunuh oleh salah satu musuhnya.

Kehilangan seseorang yang dicintai teramat sangat pedih rasanya. Dan, itu dirasakan oleh Rumaisha demi agama Islam yang ingin ia syi’arkan mulai pada diri sendiri dan anaknya.

Mendengar kabar duka dari Syam—dimana suaminya tak akan pernah kembali lagi di sampingnya—ia berkata lirih.

“Saya akan tetap menyusui Anas sampai ia tak mau menyusu lagi, dan sekali-kali saya tak ingin menikah lagi sampai Anas menyuruhku.”

Baca Juga:Niat Zakat Fitrah untuk Suami Orang Korea, Istri Wajib Kasih Tahu 5 Hal ini!Mengapa Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan Penting Benget? Simak 3 Alasannya

Kisah ketegaran Rumaisha dalam menghadapi ujian, Rumaisha tetap saja lanjut. Demi agama Islam ia ingin anaknya, Anas bin Malik kelam ketika agak besar ingin ia titipkan sebagai pembantu Rasulullah Saw.

0 Komentar