Korban Arisan PCX Mulai dari PNS, Lurah, Hingga Pengusaha Batik

Korban Arisan PCX Mulai dari PNS, Lurah, Hingga Pengusaha Batik
Puluhan korban arisan PCX di Pekalongan datangi Mapolres Pekalongan, Senin (26/12/2022). (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Korban dugaan penipuan dengan balutan arisan PCX berasal dari berbagai macam profesi. Mulai dari PNS,lurah, hingga pengusaha batik. Para korban tergiur bergabung dengan arisan ini karena hanya dengan setor Rp 10 juta dijanjikan bisa mendapatkan 1 unit motor PCX yang harganya Rp 30-an juta.

Salah satu korban arisan PCX, Mubarok (46), warga Kota Pekalongan, Senin (26/12/2022), mengatakan, pengelola arisan membuka gelombang pertama arisan PCX pada Februari 2021. Gelombang kedua bulan Juli 2022. Total sekitar 800 peserta dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, bahkan ada peserta dari luar kota.

Ia sendiri mengaku tertarik ikut arisan itu karena hanya dengan setor total Rp 10 juta bisa dapat 1 motor PCX yang harganya lebih dari Rp 30 juta. “Karena kan hanya bayar Rp 7 juta plus setoran 30 itu kan jadi Rp 10 juta kita dapat PCX satu dengan harga Rp 30 juta,” kata dia.

Baca Juga:Orang Dengan Gangguan Jiwa Bisa Produktif Lho, Ini Kata Dokter Spesialis JiwaJalan di Karyamukti Ambles 30 M, Warga Gunakan Jalan Gang Sempit

Kuasa hukum korban, Bayu Agung Pribadi, usai mendampingi puluhan korban lapor di Polres Pekalongan, menegaskan, ada dua orang yang dilaporkan oleh korban. Keduanya sebagai pengelola dan penanggung jawab arisan. Yakni MS, warga Desa Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan selaku pengelola arisan. Dan DS, warga Kelurahan Pekajangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan selaku penanggung jawab arisan.

“Kita membuat aduan di Polres Pekalongan terduga adanya tindak pidana penipuan itu di Pasal 378 KUH Pidana. Dengan teradu yaitu saudara Didik dengan saudara Slamet,” terang dia.

Duduk perkaranya yaitu pada bulan Februari 2021 diadakan arisan Honda PCX dengan uang pendaftaran Rp 7 juta, ditambah Rp 3 juta yang dicicil selama 30 bulan sehingga tiap bulan setor Rp 100 ribu. “Namun pada kenyataannya, kemarin dilaporkan dari panitia di WA grup pada bulan Juni, panitia menyatakan bahwa arisan PCX bubar atau selesai. Namun kenyataanya, dari kuasa yang saya terima dari 75 orang, belum ada yang mendapatkan realisasinya atau PCX yang dijanjikan atau nominal Rp 30 juta,” katanya.

Dikatakan, semua peserta arisan sudah setoran. Ada yang sudah setor Rp 7 juta, dan ada juga yang sudah membayar angsurannya sebulan Rp 100 ribu dikali 30 kali. Jadi totalnya Rp 10 juta. Namun tiap orang ada yang ikut 5, ada yang ikut sampai 10, bahkan ada yang ikut 30. “Total kerugian yang ada di kuasa saya, 75 orang itu, sekitar Rp 2,1 miliar,” ujar dia.

0 Komentar