Laba BUMN 2022 Berhasil Capai Rp 303,7 T, Erick: Kontribusi ke Negara Melesat

Laba BUMN 2022
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara di perusahaan. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

“Apakah laba bumn 2022 bisa meningkat lagi bisa di 2023, ini lagi. Ini kan tahun politik, nanti dipikir sudah tidak serius kerja. Padahal memang konsolidasinya sudah mencapai 70 persen,” bebernya.

Adapun total laba BUMN 2022, konsolidasi BUMN tersebut sudah termasuk laba nontunai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang mencapai Rp 55,7 triliun.

Pada kesempatan yang sama juga terungkap indikasi peningkatan aset BUMN secara konsolidasi dari Rp 8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp 9.867 triliun pada 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir.(Radarpekalongan.id)

Baca Juga:Sejak 2022 Pendaftaran Indikasi Geografis Sarung Batik Pekalongan Diajukan, Alhamdulillah Berhasil Disetujui DJKIIni Dia Mobil Rubicon yang Dikendarai Mario Dandy, Lengkap Tipe, Spesifikasi dan Pajak Tahun Pertama Rp216 Juta

Ekuitas BUMN secara keseluruhan juga meningkat dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun pada 2022. Alhasil, bisnis BUMN tumbuh positif yang terlihat dari pendapatan sebesar Rp 2.613 triliun pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2.292 triliun.

Menurut Erick, salah satu penyebab kinerja BUMN meningkat signifikan sepanjang tahun 2022 adalah faktor efisiensi. Salah satu indikatornya adalah penurunan rasio utang BUMN terhadap investasi yang turun dari 36,2% menjadi 34,2%.

“Ada yang bilang utang naik tapi kan tentunya ekuitasnya juga naik. Ini yang kita tekankan bahwa BUMN banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik itu salah,” tuturnya.

Menteri BUMN Erick Thohir.(Radarpekalongan.id)

Erick memaparkan, modal BUMN pada 2022 mencapai Rp 3.150 triliun atau jauh lebih besar ketimbang utang yang sebesar Rp 1.640 triliun. Utang BUMN akan terus berkurang antara lain karena ia juga mendorong percepatan pembayaran utang, seperti di PLN dan pembayaran utang tepat waktu.

Baca : Miliki Ekosistem Pengolahan Bahan Bakar yang Lebih Besar, Menteri BUMN Erick Bilang Tidak Bisa Seperti Swasta

“Salah satu efisiensi yang ada di PLN itu bagaimana capex (belanja modal) yang kita tekan targetnya 50% sudah mencapai 40%. Itu ada perbaikan penurunan utang sampai Rp 96 triliun, jadi sekarang tinggal Rp 404 triliun,” papar Erick, sembari menambahkan bahwa Pertamina juga sukses melakukan efisiensi US$ 2,4 miliar (dur)

0 Komentar