Oleh : Dahlan Iskan
Anda sudah tahu: Presiden Jokowi satu mobil dengan Capres PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo. Dari Istana Batutulis ke Jakarta. Lalu satu pesawat kepresidenan dari Jakarta ke Solo. Salat idulfitri bersama di masjid baru Solo.
Yang Anda belum tahu: apa saja yang dibicarakan selama perjalanan berjam-jam itu. Dugaan saya: soal siapa calon wakil presiden. Salah satunya lagi: soal kelanjutan pembangunan. Dan entah apa lagi.
Satu-mobil-satu-pesawat-satu-masjid itu tidak perlu tafsir lagi. Jokowi menerima sepenuhnya pencalonan Ganjar oleh PDI-Perjuangan. Tidak lagi ada pikiran menduakan Ganjar dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga:Setengah LebaranSafari Tsinghua
Demikian juga Jokowi hadir ketika Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati mengumumkan Capres Ganjar di Istana Batutulis nun jauh setelah Puncak. Apalagi ikut memberi sambutan. Padahal Presiden Jokowi sudah telanjur pulang ke Solo. Untuk persiapan Lebaran di kota kelahiran.
Semua itu fakta bahwa Jokowi sudah kembali mantap dengan Ganjar.
Tinggal Jokowi menghendaki siapa yang jadi Cawapres.
Di medsos banyak yang mengusulkan Menko Mahfud MD. Terutama bila Indonesia ingin hukum lebih tegak. Tapi publik juga tahu Jokowi sangat menghendaki Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.
Memang NU sangat mengharapkan Wapres dari NU lagi. Tapi Erick Thohir kini sudah dianggap NU. Ansor. Ia Banser. Bersertifikat pula. Pula, ia ketua panitia satu abad NU yang menggelegar.
Kalau Ganjar dan Erick berpasangan, dengan dukungan penuh Jokowi dan Megawati, maka kansnya begitu besar. Apalagi sudah mulai muncul kampanye: terpilihnya Ganjar nanti sudah sama dengan Jokowi tiga periode.
Maka tema pilpres ke depan benar-benar dua arah yang berbeda: lanjutkan (Ganjar) dan perubahan (Anies Baswedan).
Itu pun kalau Anies benar-benar bisa maju jadi capres.
Di mana posisi Prabowo?
Prabowo menjadi sangat ditentukan oleh PKB. Begitu PKB meninggalkan koalisi dengan Gerindra, Prabowo tidak dapat kendaraan.
Partainya NU itu akan sangat realistis. Begitu melihat posisi Ganjar pasti terpilih PKB akan sekalian bergabung ke Ganjar. Kalau sampai itu terjadi maka NU bisa bulat ke Ganjar: struktural ikut Jokowi, kultural juga ikut Jokowi.