KAJEN, RADARPEKALONGAN.ID – Timbunan longsor di jalur Kroyakan di Desa Mesoyi Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan sudah bisa dibersihkan oleh aparat gabungan TNI, Polri, Perhutani, BPBD, dan warga pada Jumat (3/3/2023) sore.
Akses menuju Kecamatan Petungkriyono dari arah bawah atau Doro sudah terbuka, Sabtu (4/3/2023). Jalur di tengah hutan ini sekarang bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Selama 9 jam, puluhan personel gabungan dari Polsek Talun, Koramil Talun, BPBD Kabupaten Pekalongan, DPU, Perhutani KPH Pekalongan Timur, warga Desa Mesoyi dan Petungkriyono bahu membahu membersihkan material longsor di 3 titik di jalur Kroyakan. Satu titik longsor di jalur Kroyakan volumenya besar. Sehingga membutuhkan bantuan alat berat untuk membersihkannya.
Longsor di jalur Kroyakan sudah bisa dibersihkan (Hadi Waluyo)
Baca Juga:4 Persiapan Sambut Ramadhan, Agar Ibadah Kian SempurnaEdan Suku Cadang PJU di Pekalongan Kerap Dicuri, Ada 22 Kasus di Bulan Februari 2023
Kapolsek Talun Iptu Adhi Agung menerangkan, pada hari Jumat, tanggal 3 Maret 2023, petugas gabungan bersama warga melaksanakan kerja bakti membersihkan material longsor di jalur Kroyakan tersebut. Gotong-royong dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Selama 9 jam itu mereka bahu membahu membersihkan material longsor.
Selama akses jalan belum terbuka, aparat TNI, Polri, masyarakat dan petugas BPBD juga membantu pengguna jalan yang melintasi jalan tertimbun longsor. Petugas ikut mendorong sepeda motor milik warga yang melintasi jalur itu. Bahkan petugas ikut membantu menggendong anak dan bayi saat melalui timbunan longsor. Barang-barang bawaan warga pun dipanggul oleh petugas sebelum dilansir dengan kendaraan lain.
“Dengan bantuan alat berat, material tanah longsor sudah bisa dibersihkan dan jalur jalan Doro-Petungkriyono sudah bisa dilewati kendaraan roda 4,” terang Iptu Adhi Agung.
Jalur Kroyakan merupakan pintu masuk menuju ke Kecamatan Petungkriyono. Jalur ini menerabas kawasan hutan Petungkriyono. Di sepanjang jalur ini banyak tebing dan jurang. Sehingga rawan terjadi bencana tanah longsor.
Selain rawan longsor, sepanjang jalur Kroyakan juga rawan pohon tumbang. Sebab banyak pepohonan berukuran besar dan berumur tua di kawasan hutan ini.
“Jalur Kroyakan memang sering terjadi longsor saat musim hujan. Karena kanan kirinya masih berupa tebing dan jurang,” kata Slamet, perangkat Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono.