PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.ID – Perayaan Syawalan yang ditandai pemotongan Lopis Raksasa Krapyak di Kelurahan Krapyak akan digelar Sabtu, (29/4/2023). Momen ini tentunya ditunggu masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya.
Humas Lopis Raksasa Krapyak Sembawan, Iwan Kurniawan mengatakan, karena pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023 adalah 22 April maka event Lopis raksasa krapyak bakal dihelat pada 29 April nanti.
“Lopis raksasa krapyak raksasa tahun ini diperkirakan memiliki ukuran yang sama dengan tahun lalu yakni setinggi sekitar 2 meter dan di wilayah Sembawan akan diletakkan di Taman Lopis dekat sungai,” terang Iwan saat dikonfirmasi via telephone.
Baca Juga:Perayaan Syawalan Pekalongan Telah Ada Sejak 1885, Terawat Hingga SekarangTradisi dan Budaya Pekalongan Terkenal Islami
Sementara waktu pelaksanaan lopis raksasa Krapyak, disampaikan Iwan bahwa masih dilakukan koordinasi lebih lanjut mengingat ada event Syawalan yang juga akan digelar di hari yang sama yakni Festival Ballon 2023 di Stadion Hoegeng.
Iwan menyebutkan, anggaran selain mendapatkan dukungan dari Pemkot Pekalongan, para warga juga berswadaya dan memanfaatkan bantuan sponsor. “Semoga gelaran lopis raksasa krapyak tahun ini bisa sukses digelar dan mampu merekatkan silaturahmi serta melestarikan budaya asli Krapyak Kota Pekalongan,” tutur Iwan.
Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE sedang memotong lopis raksasa pada perayaan Syawalan tahun lalu.(Radarpekalongan.id/Kominfo)
Seperti diketahui, tradisi Syawalan merupakan salah satu budaya yang dirayakan oleh masyarakat Jawa dengan penuh semangat.
Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Syawalan. Kalau di Yogyakarta dan Surakarta, Syawalan dirayakan dengan melakukan Grebeg Syawal yakni mengarak dua gunungan berisi hasil bumi.
Tradisi Pemotongan Lopis Raksasa Krapyak
Sementara itu di Kota Pekalongan tradisi Syawalan dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda. Warga daerah Krapyak di Kota Pekalongan melakukan tradisi pemotongan Lopis raksasa, tradisi ini biasa disebut dengan istilah “Krapyakan” karena dirayakan di daerah Krapyak .
Lopis yang dibuat umumnya memiliki ukuran yang bervariasi setiap tahun, namun beratnya pasti melampaui 100 kg. Pelaksanaan tradisi Syawalan ini dilakukan pada hari ke tujuh di bulan Syawal atau satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri tepatnya pada tanggal 8 Syawal.