Setelah matang, lopis tersebut diangkat dari tempat perebusannya. Kemudian dipindahkan ke lokasi yang telah disiapkan sembari didinginkan, sampai hari Syawalan.
Karena besarnya ukuran lopis yang dibuat, maka proses pemasakan, pengangkatan, dan pembalikan ataupun pemindahan lopis raksasa ini harus menggunakan alat berupa katrol.
Nantinya, pada saat pelaksanaan tradisi Syawalan, akan ada acara pemotongan lopis raksasa oleh Wali Kota Pekalongan, kemudian potongan lopis tersebut akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang hadir.
Baca Juga:9 Tips Terhindar dari Dampak Buruk Cuaca Panas MenyengatPolres Pekalongan Kota Berangkatkan 1 Bus Program Balik Mudik Gratis
Filosofi Lopis
Lopis memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Pekalongan. Sifat beras ketan yang lengket dan saling menyatu satu sama lain mengartikan bahwa tradisi tersebut dapat menjadi perekat tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan di wilayah Pekalongan.
“Lopis ini memiliki filosofi merekatkan persatuan dan kesatuan serta bisa saling menghormati perbedaan yang ada,” ungkap Zuhdi.
Budayawan Pekalongan, Zainal Muhibbin, pembuatan lopis raksasa merupakan budaya Kota Pekalongan yang dilakukan secara rutin pada bulan Syawal.
Dia mengungkapkan ada filosofi yang kuat dari lopis yang dibuat. Filosofi lopis dimaksud, pertama adalah dari sifat lengket dalam lopis. Ini dijadikan sebagai simbol keeratan pada filosofi lopis saat tradisi di Krapyak Kota Pekalongan.
Beras ketan yang digunakan adalah jenis ketan putih. Warna putih dari ketan disimbolkan sebagai kebersihan hati setelah melakukan puasa syawal selama satu minggu penuh.
“Dengan menyajikan olahan berbahan dasar ketan seperti lopis, niscaya hubungan tali silaturahmi semakin erat,” kata Zainal Muhibbin.
Filosofi dari lopis syawalan ini juga tercermin dari bungkus lopis yang menggunakan daun pisang.
Baca Juga:Lapas Pekalongan Dapat Bantuan Mesin Pompa Air dari Wakil Ketua MPRData Penumpang KA: 32.727 Penumpang Turun di Stasiun Pekalongan selama 12-24 April 2023
“Filosofi lopis raksasa Krapyak pada lopis dibungkus dengan daun pisang, daun pisang dipilih sebagai pembungkus dengan harapan, masyarakat dapat bersifat seperti tanaman pisang yang dapat berguna dari daun hingga akarnya,” imbuhnya. (way)