3 Bahaya Memendam Emosi, Jangan Sepelekan!

Bahaya terus memendam emosi
Bahaya terus memendam emosi. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Memendam emosi dalam diri sering kali terasa lebih aman, tetapi itu tidak selalu merupakan cara tersehat untuk menjalani hidup. Pendekatan ini mencegah kita untuk mendiskusikan kebutuhan kita (yang dapat berubah menjadi masalah siklus) dan mencegah kita untuk benar-benar berhubungan dengan orang lain. Dalam jangka panjang, memendam emosi bahkan dapat menjadi bumerang dengan cara yang tidak terduga terkait dengan kesehatan mental dan fisik kita.

Mengapa Kita Cenderung Memendam Emosi Kita

Ada begitu banyak skenario di mana kita merasa harus menekan perasaan kita. Misalnya, kita mungkin hanya ingin melewati hari, kita berkata pada diri sendiri bahwa kita akan menghadapi emosi nanti, kita pikir perasaan itu tidak perlu ditelusuri, atau kita mencoba menyembunyikan perasaan kita untuk membuat hubungan “berhasil”.

Namun, pada akhirnya, kita cenderung memendam perasaan kita karena satu alasan utama: tampaknya lebih mudah dan lebih aman untuk melakukannya.

Baca Juga:Sinkronisasi Waktu Tidur: 6 Langkah untuk Dapatkan Kualitas Tidur yang Lebih BaikKeluar dari Bahaya Toxic Positivity, Ini 5 Caranya

“Alasan kita terkadang—atau sering kali—memendam emosi kita bisa berbeda-beda, tetapi semuanya tampaknya berasal dari rasa takut akan kerentanan. Dari rasa takut ini, kami bereaksi melalui tindakan emosional perlindungan diri,” kata Dr. Colleen Mullen, PsyD, LMFT. “Memendam emosi memberikan rasa keamanan emosional yang salah.”

Dia mengatakan bahwa beberapa orang belajar, saat mereka tumbuh dewasa, bahwa mengekspresikan emosi mereka tidak aman. Ada berbagai cara yang bisa dimainkan sendiri di masa kanak-kanak.

Bagi sebagian orang, orang tua meremehkan atau meremehkan emosi mereka, sementara bagi orang lain, orang tua menakutkan dalam ekspresi emosi mereka sendiri atau mengancam mereka. Bagi yang lain, ini bisa menjadi kesadaran awal bahwa orang tua kewalahan dan tidak merespon dengan baik jika anak mengungkapkan kebutuhan atau perasaannya.

“Anak-anak itu bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang tertahan secara emosional,” kata Dr. Mullen. “Penahanan, atau penghindaran, ekspresi emosional berakhir dengan perasaan seperti takut diberitahu ‘tidak’, ditinggalkan, atau dihakimi secara negatif.”

Mengapa Memendam Emosi Bisa Menjadi Bumerang

Meskipun memendam emosi kita bisa terasa seperti rencana yang bagus dalam jangka pendek, hal itu dapat berdampak buruk pada kita dengan cara-cara berikut:

0 Komentar