- Menghukum
Menghukum identik dengan cara mendisiplinkan anak, padahal disiplin dan hukuman adalah dua hal yang berbeda. Disiplin merupakan sarana bagi orangtua untuk terlibat secara aktif terlibat guna membantu membentuk karakter moral dan kepribadian anak. Sedangkan hukuman adalah tindakan yang berfungsi sebagai balas dendam.
Jadi mengajarkan disiplin anak tidak melulu menggunakan hukuman, cari tahu apa yang menjadi penyebab perilaku mereka kemudi carilah solusi yang sesuai untuk keadaan emosi mereka. Lagipula menghukum anak disaat ia sednag sulit-sulitnya diatur justru akan membuat ia semakin memberontak.
- Jangan berbohong
Meskipun terlihat sepele, nyatanya kebohongan kecilpun bisa membuat anak tidak mau mendengarkan perkataan orang tua. Anak-anak juga tidak sepolos seperti yang dibayangkan, biasanya mereka akan tahu jika kamu sednag berbohong atau mengingkari janji.
Baca Juga:Menyayangi Hewan Keramat ini Bisa Mendatangkan Rejeki, Begini Penjelasan dari Gus Baha!Waspada Dampak Buruk Pola Asuh yang Overprotektif, Jangan Anggap Sepele Ya, Mom!
Bagi anak, mengingkari janji bisa mengikis kepercayaan anak kepada orang tua. Sehingga dilain kesempatan ia tidak akan mendengarkan perkataan kamu.
- Jangan memaksakan kehendak
Jika orang tua ingin anak mendengarkan, maka orang tua harus terlebih dahulu mendengarkan anak.
Jangan menempatkan mereka disituasi yang tidak bisa mereka tangani hanya karena kamu merasa seharusnya mereka melakukan hal tersebut.
Hal itu akan menyebabkan anak tidka merasa nyaman dan merasa keinginannya tidak didengarkan.
- Jangan menakut-nakuti
Larangan yang diberikan seringkali dalam bentuk “Jangan makan permen, nanti giginya bolong” atau “Jangan main maghrib-maghrib, nanti diculik kuntilanak!” dan larangan lainnya. Padahal, menakut-nakuti anak karena ‘teror’ yang Anda buat sendiri bisa membuat anak kehilangan sumber informasi yang mereka percayai, sehingga membuat mereka tidak mau mendengarkan ucapan Anda lagi.
Nah itulah ulasan tentang bagaimana cara mendidik anak yang sulit diatur agar nurut dengan orang tua, semoga membantu (*)