Kamera obscura pada saat itu tidak terlalu diminati hingga sampai pada saat ditemukannya lensa pada tahun 1550, lensa di sini berfungsi sebagai bagian kamera untuk memperbanyak cahaya yang masuk dan memusatkan gambar.
Setelah beberapa tahun berlalu, sudah mulai banyak perubahan, gambar semakin praktis, pada tahun 1575 telah dibuat kamera portabel pertama, kemudian pada tahun 1680 muncul kamera refleks pertama namun, masih hanya sebatas untuk menggambar dan belum sampai pada tahap direproduksi karena belum ditemukan film negatif, pada tahun tersebut, kamera hanya bisa digunakan untuk mempermudah dalam menggambar.
Aktivitas fotografi tidak bisa dilepaskan dengan adanya perangkat kamera dan film. Sejarah penemuan film sendiri berkembang sejak abad ke-19, dimulai saat ada percobaan oleh seseorang yang ingin mengabadikan potret benda yang ada di depan kameranya.
Baca Juga:6 Cara Mendongkrak Semangat; Motivasi untuk Para FotogaferEdit Pakai Aplikasi ini Bikin Fotomu Jadi Makin Keren
Penemuan Joseph Niepce, seorang veteran Perancis menjadi hal yang penting dalam perkembangan fotografi, ia menggunakan Aspal Bitumen Judea dalam eksperimennya, ia berhasil mengabadikan sebuah benda yang ada di depan lensa kameranya menjadi sebuah gambar yang pada plat yang telah dilapisi bahan kimia tadi, dengan pencahayaan 8 jam namun, dalam percobaan ini belum bisa menghasilkan gambar duplikat.
Kemudian, dikenal proses basah dalam fotografi yaitu Collodion, dicetuskan oleh Frederick Scott Archer dengan menggunakan kaca sebagai bahan dasarnya. Kaca dilapisi dengan bahan kimia tersebut, kemudian dipasang langsung pada kamera obscura, hasil gambar yang didaptkan ternyata lebih baik. Cara inilah yang banyak dipakai untuk memotret di seluruh Eropa dan Amerika hingga pada akhinya ditemukan bahan gelatin dan bahan kimia yang dapat digunakan untuk proses kering.
Proses kering merupakan penyempurnaan metode Collodion basah, pada tahun 1871, Dr. Richard L. Maddox, seorang fisikawan dan inovator Inggris, mengembangkan proses kering menggunakan plat kering, metodenya dengan melapisi plat kaca dengan emulsi berbahan dasar gelatin yang mengikat garam perak peka cahaya ke pelat kaca yang mana nantinya menciptakan paparan negatif yang dapat disiapkan dan disimpan untuk digunakan nanti dan dikembangkan dengan cukup mudah di kamar gelap.