Radarpekalongan.id – Apa sih pentingnya menjaga kesehatan mental anak? Sangat mudah bagi orang tua untuk menyadari kebutuhan fisik anaknya. Berikan makanan bergizi, pakaian hangat saat cuaca dingin, dan waktu tidur yang cukup.
Namun, mengidentifikasi kebutuhan mental dan emosional anak tidak semudah memenuhi kebutuhan fisiknya. Padahal, menjaga kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya.
Pentingnya menjaga kesehatan mental anak
Mengapa menjaga kesehatan mental anak sangat penting untuk diperhatikan orang tua? Tidak mengherankan jika anak-anak berpikir jernih, berkonsentrasi, berkembang lebih baik secara sosial, dan mempelajari keterampilan baru dengan lebih mudah bila kesehatan mentalnya terjaga dengan baik.
Baca Juga:Fasilitasi Alumni Cari Kerja, SMK Muhamkar Gelar Tes Recruitment Bareng PT SolariaKenduri Diesnatalis Unikal Ke – 42, Satukan Semangat Tekad Unikal Jadi Perguruan Tinggi Kelas Dunia
Selain itu, peran orang tua dan anggota keluarga terdekat seperti guru dan teman juga tidak kalah pentingnya dalam membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, harga diri yang tinggi, dan pandangan hidup emosional yang sehat.
Seperti dilansir situs Psikologi Positif, hingga 10 hingga 20 persen anak-anak dan remaja menderita penyakit mental, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hingga 50 persen dari semua penyakit mental terjadi pada usia 14 tahun. 75% sekarang terjadi pada pertengahan usia 20-an. Gangguan neuropsikiatri dinilai menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental pada anak.
Penyakit atau gangguan neuropsikiatri adalah istilah luas yang mengacu pada penyakit yang berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk belajar, bekerja, dan mengelola emosinya.
Penyakit ini memiliki dasar neurologis dan psikologis. Beberapa contohnya adalah:
KecanduanGangguan makanPenyakit degeneratifPerubahan suasana hatigangguan neurotikPenyakit kejiwaanGangguan tidur
Hubungan yang umum adalah bahwa jenis gangguan ini memengaruhi fungsi otak, emosi, dan suasana hati. Sayangnya, masalah kesehatan mental pada anak justru semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Kondisi seperti ADHD, gangguan perilaku, kecemasan, dan depresi adalah masalah kesehatan mental yang paling sering didiagnosis.
Faktanya, banyak penyakit sering kali muncul secara bersamaan. Misalnya, anak kamu didiagnosis menderita depresi atau kecemasan.
Maka dari itu, dari pada mengajarkan anak untuk menjadi orang yang berani, kuat, tegar, atau apa pun, lebih baik orang tua, ayah, dan ibu memberikan bantuan dan dukungan untuk menumbuhkan energi positif.