Operasional 24 Jam dan Sekali Proses Masak Sekitar 1500-2000an Bungkus Nasi Ditambah Lauk Pauk

Operasional 24 Jam dan Sekali Proses Masak Sekitar 1500-2000an Bungkus Nasi Ditambah Lauk Pauk
Petugas TNI Kodim, personel kepolisian Polres Pekalongan Kota, Tagana, pendamping PKH, pelajar, mahasiswa, dan relawan sedang bekerja di Dapur Umum Dinsos-P2KB. (Radarpekalongan/dinkominfo)
0 Komentar

PEKALONGAN,Radarpekalongan.id – Demi melayani kebutuhan pengungsi, termasuk didalamnya kebutuhan makan, relawan dan petugas yang terlibat Dapur Umum Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) harus bekerja selama 24 jam.Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menyampaikan, bila yang terlibat dalam Dapur Umum ialah dari kawan TNI Kodim, personel kepolisian Polres Pekalongan Kota, Tagana, pendamping PKH, pelajar, mahasiswa, dan relawan.“Untuk operasional dapur umum ini 24 jam, dimana para petugas dan relawan yang ada melakukan proses memasak dan mengolah logistik mulai pukul 03.00 WIB. Dilanjut pada siang sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian sore sehabis Ashar, dimana sekali proses masak sekitar 1500-2000an bungkus nasi ditambah lauk pauk,” ucapnya.“Alhamdulillah petugas dan relawan bahu-membahu langsung turun tangan menyiapkan persediaan makanan untuk para pengungsi di Dapur Umum ini. Nanti setelah makanan siap, dari Dinsos-P2KB Kota Pekalongan menyalurkan ke masing-masing koordinator posko pengungsian yang ada,” tambahnya.Yos Rosyidi menyampaikan, untuk warga terdampak banjir yang tidak mengungsi masih bisa tercover perbekalan makanan di beberapa dapur umum mandiri yang dikoordinir oleh masing-masing kelurahan maupun tokoh masyarakat setempat.“Jika dapur umum mandiri di masyarakat kekurangan logistik juga biasanya kami bisa fasilitasi supplay kebutuhan seperti beras, minyak goreng, telur, mie instan, atau sayuran. Alhamdulillah dari CSR, BUMN, BUMD, KORPRI dan para donatur juga silih berganti peduli sesama dengan menyalurkan bantuan kepada warga maupun pengungsi banjir,” bebernya.Yos Rosyidi mengakui untuk pemenuhan perbekalan makan bagi pengungsi banjir Kota Pekalongan telah didirikan sejak Hari Minggu siang (1/1/2023), dimana paginya persiapan dilanjutkan proses memasak serta langsung didistribusikan kepada para pengungsi banjir yang ada di 18 titik lokasi pengungsia.“Saat hari pertama kejadian banjir, Sabtu (31/12/2022) awalnya kami masih bisa memenuhi kebutuhan makan pengungsi dari memesan sejumlah warung yang ada. Namun, setelah itu karena pengungsi semakin bertambah, kami putuskan Hari Ahad siang (1/1/2023) kemarin untuk membuka Dapur Umum di Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan,”pungkasnya. (dur)

0 Komentar