PAD Rendah, Bupati Fadia Minta OPD Manfaatkan Perluasan Digitalisasi

PAD Rendah, Bupati Fadia Minta OPD Manfaatkan Perluasan Digitalisasi
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat membuka acara HLM di Aula Lantai 1 Setda. (Triyono)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Kabupaten Pekalongan memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tergolong rendah jika dibandingkan daerah-daerah lain. Yakni kurang lebihnya 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pekalongan. Padahal Kabupaten Pekalongan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk menunjang berbagai proses pembangunan.

“Artinya kita kalau tidak mendapatkan sumber pendapatan lain seperti dari pusat atau provinsi untuk membangun akan sangat-sangat sulit sekali karena PAD kita belum sepenuhnya bisa kita andalkan,” terang Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Pekalongan di Aula Lantai I Setda Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/03/2023).

Dalam kesempatan itu, Bupati Pekalongan meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pekalongan untuk dapat memperluas digitalisasi guna memaksimalkan perolehan PAD.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat membawakan sambutan dalam HLM.

Baca Juga:Persiapkan Arus Mudik SPBU Rest Area KM 338 A Di Kabupaten Pekalongan Mulai DibukaLaporan Keuangan Unaudited Tahun 2022 Diserahkan Ke BPK

“Sekarang ini eranya digitalisasi. Jadi kita harus bisa memaksimalkannya terutama untuk perolehan PAD kita, karena sebenarnya banyak potensi-potensi di Kabupaten Pekalongan ini yang bisa kita gali,”ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Pekalongan mengatakan bahwa dengan digitalisasi, proses pemungutan PAD bisa lebih cepat dan mudah, serta mencegah potensi terjadinya pungutan liar yang merugikan oleh pihak-pihak tertentu kepada masyarakat.

Disamping itu, Bupati Pekalongan dalam kesempatan itu juga menyoroti terkait melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok menjelang bulan ramadhan.

“Persoalan naiknya harga-harga kebutuhan menjelang bulan puasa juga perlu kita sikapi segera. Jangan sampai persoalan mahalnya harga-harga kebutuhan ini imbasnya meningkatkan jumlah masyarakat miskin ekstrim dan anak stunting di daerah kita,” ujarnya.

Untuk itu Bupati Pekalongan berharap HLM yang dilaksanakan didapat menghasilkan berbagai solusi efektif guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, khususnya terkait tingginya harga-harga menjelang bulan ramadhan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro dalam laporannya mengungkapkan tujuan dari kegiatan HLM yang dilaksanakan siang itu.

0 Komentar