Pahami! Kamu Boleh Egois dalam 6 Hal Ini

Ternyata boleh egois dalam situasi ini
Ternyata boleh egois dalam situasi ini. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Sedang Berlibur

Definisi harafiah dari liburan adalah “waktu panjang yang senggang dan rekreasi”. Ketika kamu sedang berlibur, piknik, dan lainnya, boleh egois dengan melepaskan tanggung jawabmu, terutama dari pekerjaan.

Chimere G. Holmes mengungkapkan bahwa waktu istirahat dan liburan yang kita buat akan percuma jika diintervensi dengan hal-hal seperti pekerjaan. Namun, kita perlu memastikan bahwa kita memang memiliki hak untuk berlibur terlepas dari tanggung jawab utama terhadap pekerjaan dan lainnya, sehingga dapat mengisi ulang bahan bakar energi dan menjauh dari kesibukan sehari-hari.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa liburan singkat pun dapat memperbaiki tingkat stres. Peserta dalam penelitian tersebut mencatat bahwa setelah tiga hari, mereka merasa lebih baik secara fisik, memiliki kualitas tidur yang lebih baik, dan suasana hati yang lebih baik. Menariknya, manfaat ini masih ada lima minggu kemudian.

Bekerja Mencapai Target

Baca Juga:3 Ciri Pasangan Loyal, Buatmu Berada dalam Hubungan Sehat10 Cara Menghargai People’s Boundaries, Berikan Kenyamanan dalam Hubungan

Sangat umum untuk bersikap egois ketika sedang berjuang menuju tujuan atau target tertentu, terlebih target yang besar. Kita mencurahkan lebih banyak energi dalam karier kita, mengesampingkan terlebih dahulu persoalan sosial, persahabatan, dan lainnya.

Dalam situasi ini, kita boleh egois untuk meminta orang tidak memberikan intervensi dan justru mendukung tanpa merugikan mereka.

Merayakan Pencapaian

Berbicara tentang penetapan tujuan, waktu normal lainnya untuk mempraktikkan “keegoisan” adalah saat kita merayakan pencapaian besar. Schoninger mengatakan bahwa, kita mungkin menganggap orang merayakan pencapaian pribadi sebagai narsis.

Namun, kita tidak harus melihat pencapaian diri sendiri atau orang lain dari sudut pandang ini. Ketika merayakan pencapaian dan hal-hal indah yang terjadi, kita sedang mengapresiasi dan memberikan balasan terhadap kerja keras yang telah dicurahkan, atau sesederhana mengungkapkan perasaan syukur. Kita bukan seorang narsistik karena melakukannya.

Yang menarik adalah penelitian menemukan bahwa merayakan kesuksesan kita sendiri dengan lantang dapat berdampak positif bagi orang lain. Kita boleh egois dalam hal ini, tidak perlu terlalu memusingkan pendapat orang lain.

Menghadapi Tantangan Hidup

0 Komentar