Parentifikasi: Kondisi Terbalik! Ketika Anak Berperan Sebagai Orang Tua

Parentifikasi
Parentifikasi. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Parentifikasi terjadi ketika ada pembalikan peran antara orang tua dan anak, dan anak ditarik ke dalam peran pengasuh emosional, fisik, atau logistik untuk orang tua.

Pernahkah kamu merasa bahwa dirimu lebih memedulikan orang tuamu daripada mereka terhadap dirimu? Apakah kamu merasa secara praktis membesarkan saudara yang kamu punya? Apakah kamu akhirnya mengambil banyak tanggung jawab di usia yang sangat muda? Jika demikian, maka kamu mungkin pernah mengalami parentifikasi.

Dalam pasangan orang tua-anak yang sehat, orang tua memberikan dukungan nyata dan emosional kepada anak mereka, kata Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva. Peran orang tua adalah memberi dan peran anak adalah menerima. Dengan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak, orang tua memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi, belajar, dan berkembang.

Baca Juga:4 Jenis Gaya Asuh, Mana yang Paling Baik untuk Mengasuh Anakmu?7 Cara Menghindari Tiger Parenting, Berhenti Menekan Anak untuk Pintar

Namun, parentifikasi adalah dinamika yang terdistorsi di mana peran anak dan orang tua dibalik, dengan anak memberi orang tua lebih banyak daripada yang mereka terima.

Artikel ini mengeksplorasi jenis, penyebab, tanda, dan efek dari fenomena ini.

Penyebab Parentifikasi

Ini adalah beberapa penyebab potensial parentifikasi, menurut Dr. Romanoff:

Ketidakdewasaan emosional: Jika orang tua secara emosional tidak dewasa dan berjuang untuk mengelola kebutuhan emosional, fisik, atau logistik mereka, mereka mungkin merasa lebih mudah bergantung pada anak mereka daripada mandiri. Namun, penting untuk dicatat bahwa menelantarkan anak dan gagal memenuhi kebutuhannya merupakan bentuk kekerasan terhadap anak

Tanggung jawab yang luar biasa: Ketika orang tua kewalahan dengan tantangan mereka sendiri, batasan antara orang tua dan anak menjadi kabur dan orang tua mulai memandang anak mereka sebagai teman, pengasuh, atau orang tua.

Kurangnya dukungan: Orang tua yang tidak memiliki hubungan yang mendukung atau sistem pendukung yang kuat dapat meminta anak mereka melakukan ini untuk mereka.

Kondisi kesehatan: Orang tua yang memiliki kondisi medis, kondisi kesehatan mental, atau gangguan penggunaan zat mungkin merasa kesulitan untuk merawat diri sendiri atau anak mereka. Akibatnya, anak mungkin dipaksa menjadi pengasuh. Hal ini juga bisa terjadi jika saudara kandung anak memiliki kondisi kesehatan yang buruk.

0 Komentar