Patut Diapresiasi, Mental Tahan Banting 3 Srikandi TBSM SMK Islamiyah Sapugarut

Patut Diapresiasi, Mental Tahan Banting 3 Srikandi TBSM SMK Islamiyah Sapugarut
IKUTI FESTIVAL - 3 Srikandi TBSM SMK Islamiyah Sapugarut mengikuti kompetisi festival samurai
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Jurusan Tehnik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) yang terdapat di sekolah-sekolah kejuruan, identik dengan jurusan yang digandrungi oleh kaum adam.

Kekuatan fisik yang dibutuhkan jurusan tersebut serta pernak-pernik sepeda motor menambah deretan alasan kaum hawa enggan untuk berkecimpung di jurusan tersebut.

Namun nyatanya tidak sedikit perempuan yang nekat untuk ikut bergabung dengan jurusan TBSM, tidak terkecuali 3 Srikandi dari SMK Islamiyah Sapugarut.

Baca Juga:Selesai !! Kurikulum Mulok Kebencanaan SD Siap Di distribusikanPeduli Korban Banjir, SMP Islam Salurkan Donasi

Pertama kali bertemu dengan Radar Pekalongan didalam ajang Festival Samurai, mereka mengungkapkan merasa tertantang dan ingin mencoba hal yang baru menjadi salah satu alasan kenapa mereka nekat untuk masuk dalam jurusan tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu siswi dari SMK Islamiyah Sapugarut kelas XII, Hilmi Aturokhmah yang pada saat itu juga termasuk salah satu peserta lomba festival Samurai bahwa ia merasa penasaran dengan jurusan TBSM yang mayoritas siswanya adalah laki-laki.

Dia ingin menunjukkan bahwa perempuan juga mampu berkecimpung di dunia industri motor, sekaligus juga memiliki ilmu yang sangat bermanfaat untuk masa depannya kelak.

“Awalnya penasaran aja sih, bagaimana ya kalau masuk di jurusan TBSM, apalagi didalamnya kan isinya banyak cowok. Jadi tertantang aja untuk membuktikan bahwa cewek juga bisa,” ungkap Hilmi sapaan akrabnya.

Namun pembuktian tersebut, tidak serta merta mudah untuk dilakukan, realitanya cukup banyak kesulitan yang dialami oleh para srikandi dalam proses pembelajaran, khususnya ketika magang di dunia industri.

Mereka pernah mengalami diskriminasi gender dengan membedakan tugas antara laki-laki dan perempuan.

“Kami bilang harus tahan banting mentalnya di jurusan ini ya karena hal tersebut, karena memang identik dengan jurusan laki-laki gitu ya. Kalau di dunia industri kita dikasih pekerjaan yang ringan-ringan aja, kayak di remehin gitu lho. Kita tidak di ijinkan bongkar-pasang padahal sebenarnya kita juga ingin melakukan itu,” jelasnya.

Baca Juga:Kenapa Orang Cerdas Suka Selesaikan Masalahnya Sendiri? Ini Alasannya !!Lakukan Sebelum Terlambat !! 3 Persiapan Wajib Sebelum Menikah

Hal senada juga disampaikan oleh Jihan Karimatus Sa’diyyah, salah satu siswi dari 3 siswi SMK Islamiyah Sapugarut jurusan TBSM ini juga mengaku merasakan hal yang sama.

0 Komentar