RADARPEKALONGAN.ID – Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. Penularan hepatitis terutama terjadi secara vertikal atau secara langsung dari ibu ke anak.
Umumnya, Hepatitis B, C, dan D ditularkan secara langsung dari ibu ke anak, melalui cairan tubuh seperti air ludah dan cairan sperma, serta melalui aktivitas seksual yang tidak aman, tindik atau tato, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril pada pengguna narkoba.
Dr. Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyampaikan bahwa penularan Hepatitis B dari ibu ke anak secara langsung menyumbang sekitar 90-95% dari semua sumber penularan.
Baca Juga:Ada Kekhawatiran Kecerdasan Buatan atau AI Akan Menggantikan Peran Guru, Benarkah?Momen Prabowo Subianto Sowan Habib Luthfi selama Hampir 2 Jam dan Beri Keris
Bayi yang terinfeksi hepatitis B memiliki risiko hingga 80% untuk terkena penyakit kronis dan sirosis. Sayangnya, belum ada pengobatan yang efektif untuk penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk memutus rantai penularan.
“Vaksin hepatitis B yang diberikan secara lengkap dan tepat dapat mengurangi prevalensi hepatitis B. Namun, masih ada tantangan seperti risiko terkena sirosis dan hepatoma, serta belum adanya pengobatan yang efektif,” jelas Dr. Syahril, dalam siaran pers yang dilansir Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes pada 17 Mei 2023.
Kemenkes bahkan mencatat, pada tahun 2022, sebanyak 35.757 bayi dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi hepatitis dan berisiko untuk mengidap penyakit tersebut jika tidak mendapatkan perawatan lanjutan.
Data dari Kemenkes juga menunjukkan bahwa sekitar 7,1% atau sekitar 18 juta penduduk Indonesia terinfeksi hepatitis B. Dari jumlah tersebut, 50% berisiko mengalami penyakit kronis dan 900.000 orang berpotensi mengembangkan kanker hati.
Hepatitis B bahkan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia, dengan perkiraan 51.100 kematian setiap tahunnya.
Pada tahun 2022, terdapat 50.744 ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B. Dari jumlah tersebut, 35.757 bayi dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi hepatitis B.
Meskipun sebagian besar bayi telah menerima imunisasi HB0 dan HBg dalam waktu kurang dari 24 jam setelah lahir, masih ada 135 bayi yang positif terinfeksi hepatitis B pada usia 9-12 bulan.
Baca Juga:Pesan Tegas Menhan Prabowo Subianto untuk TNI Polri: Harus Kompak dan Jangan Mau Diprovokasi!Menhan Prabowo Subianto Kunjungi Mako Koramil Pekalongan Timur dan Serahkan 112 Motor Dinas untuk Babinsa
Mencegah Penularan Hepatitis
Dr. Syahril menyampaikan, memutus atau mencegah penularan hepatitis sedini mungkin menjadi prioritas pemerintah saat ini. Khusus untuk hepatitis B, dilakukan deteksi dini hepatitis B yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan sifilis pada minimal 80% ibu hamil (juga dikenal sebagai Triple Eliminasi).