Pertahanan Diri dengan Represi Emosi, Ketahui Fakta Ini Sebelum Menerapkannya!

Represi emosi
Represi emosi. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Represi  emosi  pemblokiran tidak sadar dari emosi, impuls, ingatan, dan pikiran yang tidak menyenangkan dari pikiran sadarmu. Pertama kali dijelaskan oleh Sigmund Freud, tujuan dari mekanisme pertahanan ini adalah untuk mencoba meminimalkan perasaan bersalah dan kecemasan.

Namun, sementara represi emosi pada awalnya mungkin efektif untuk menenangkan emosi yang sulit ini, represi dapat menyebabkan kecemasan yang lebih besar di kemudian hari. Freud percaya bahwa represi dapat menyebabkan tekanan psikologis.

Represi sering dikacaukan dengan supresi, jenis lain dari mekanisme pertahanan. Jika represi melibatkan pemblokiran pikiran atau impuls yang tidak diinginkan secara tidak sadar, represi sepenuhnya bersifat sukarela. Secara spesifik, supresi adalah dengan sengaja mencoba untuk melupakan atau tidak memikirkan pikiran yang menyakitkan atau tidak diinginkan.

Baca Juga:Tidak Bisa Menangis Meski Sedih? Ini 8 Alasan yang Menjadi PemicunyaMenerima Emosi Mampu Meningkatkan Kesehatan Emosionalmu

Sejarah Represi Emosi

Untuk memahami bagaimana represi bekerja, penting untuk melihat bagaimana Sigmund Freud memandang pikiran. Freud memahami pikiran manusia seperti gunung es.

Bagian atas gunung es yang dapat kamu lihat di atas air melambangkan pikiran sadar. Bagian gunung es yang terendam di bawah air, tetapi masih terlihat, adalah alam bawah sadar. Sebagian besar gunung es yang terletak tak terlihat di bawah garis air mewakili ketidaksadaran. Kamu mungkin tidak menyadari apa yang ada di alam bawah sadar, tetapi isinya masih dapat memengaruhi perilakumu dengan berbagai cara.

Freud percaya bahwa pikiran bawah sadar memiliki dampak yang kuat pada kepribadian dan berpotensi menyebabkan tekanan psikologis.

Ketika Freud bekerja untuk membantu pasien mengungkap perasaan bawah sadar mereka, dia mulai percaya bahwa ada beberapa mekanisme yang bekerja yang secara aktif menyembunyikan pikiran yang tidak dapat diterima. Hal ini menyebabkan perkembangan konsep represi.

Represi emosi adalah mekanisme pertahanan pertama yang diidentifikasi oleh Freud dan dia percaya itu adalah yang paling penting. Faktanya, seluruh proses psikoanalisis Freudian berfokus pada membawa perasaan dan dorongan tak sadar ini ke dalam kesadaran sehingga bisa ditangani secara sadar.

0 Komentar