Benarkah Pola Asuh Relegius Bikin Anak Sehat Mental?

Pola asuh relegius
Benarkah pola Suh relegius bisa menyehatkan mental anak?(foto : freepik.com)
0 Komentar

Radarpekalongan.id – Benarkah pola asuh relegius bisa membuat mental anak what? Selain sebagai landasan pendidikan moral benarkah pola asuh religius bisa bikin anak sehat mental?Dalam mendidik karakter anak yang baik, selain penanaman moral tentunya orang tua juga akan menerapkan nilai-nilai relegius. Ajaran keyakinan ini akan membuat anak-anak berlatih rasa tanggung jawab dalam bertingkah laku. Pola asuh relegius juga bisa membuat seseorang hidup lebih tenang.

Para peneliti dari Harvard tahun 2018 lalu, mengemukakan tentang pola asuh relegius bisa membuat mental anak lebih sehat, bagaimana penjelasannya?

Pola asuh relegius baik untuk kesehatan mental anak

Ternyata, pola asuh religius yang diterapkan selama masa anak-anak dan remaja akan membantu anak hidup lebih sehat dan sejahtera ketika ia mulai memasuki fase dewasa.

Baca Juga:Jangan Anggap Sepele, Inilah 7 Kebiasaan Penyebab Kanker Payudara, Wajib Jauhi Ya!GSM Pekalongan Raya Gelar Kopdar Perdana

Hasil ini diperoleh dari penelitian yang diterbitkan pada jurnal American Journal of Epidemiology bahwa orang-orang yang sering menghadiri kegiatan agama mingguan pada masa anak-anak dan remaja, mereka melaporkan adanya kepuasan hidup.

Selain itu, mereka juga memiliki kemungkinan lebih rendah untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan kurang sehat dan lebih jarang terlibat pada penggunaan narkoba dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan pendidikan relegius.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dari peserta yang merupakan pasangan ibu dan anak. Peserta yang terdiri oleh lebih dari 5.000 pemuda pun diikuti perkembangannya selama 8—14 tahun.

Untuk menarik kesimpulan akhir, pada peneliti ini juga mempertimbangkan berbagai faktor lain. Beberapa diantaranya adalah seperti kesehatan ibu, status sosial ekonomi dan ada atau tidaknya riwayat penyalahgunaan obat dan depresi.

Hasilnya, pemuda yang memiliki rutinitas menghadiri kegiatan keagamaan melaporkan tingkat kebahagiaan lebih tinggi ketika memasuki usia tanggung menuju dewasa.

Sedangkan mereka yang beribadah hampir setiap hari merasakan kepuasan hidup 16% lebih tinggi daripada mereka yang tidak melakukannya.

Selain itu , pemuda yang mengikuti pola asuh relegius juga cenderung jarang terlibat dengan perilaku seksual di bawah umur. Oleh karenanya mereka juga memiliki resiko paling rendah terkena penyakit seksual.

0 Komentar