Positive Self-Talk: Kunci Reduksi Stres dan Naikkan Taraf Kesejahteraan Hidupmu

Positive self-talk, beri sokongan energi positif padamu
Positive self-talk, beri sokongan energi positif padamu. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi self-talk yang kamu miliki mungkin menyabotase tingkat stresmu!

Self-talk atau cara suara batinmu memahami dunia di sekitar dan cara kamu berkomunikasi dengan batinmu, dapat sangat memengaruhi tingkat stres dalam berbagai cara.

Jika self-talk yang kamu miliki umumnya negatif, kamu mungkin menganggap peristiwa jika hidupmu lebih stres daripada yang seharusnya dan menciptakan kecemasan dan stres yang tidak perlu bagi diri dirimu sendiri.

Baca Juga:6 Strategi Stress Relief, Ampuh Ciptakan Gaya Hidup yang Lebih SehatCenderung Sulit Dilakukan, Kamu Butuh Dukungan Orang Lain untuk Mencapai Tujuan

Kamu mungkin mengaitkan motivasi negatif dengan orang-orang yang bermaksud baik, kamu mungkin menganggap dirimu kurang siap untuk menangani tantangan yang kamu hadapi, dan kamu mungkin hanya melihat lebih banyak hal negatif daripada hal positif dalam apa yang kamu hadapi dalam hidup, ketika mungkin ada “sisi terang” yang jauh lebih sedikit potensi stresnya yang tidak kamu rasakan karena kebiasaan bicara diri sendiri yang negatif.

Kamu mungkin juga menyerah pada perenungan, suatu pola berpikir negatif yang dapat menghabiskan waktu luangmu dan membawa stres dari masa lalu ke masa kini secara tidak perlu tanpa menghasilkan penyelesaian apa pun. Pola self-talk negatif atau positif sering kali dimulai pada masa kanak-kanak.

Ganti Pernyataan Negatif dengan Self-Talk yang Jauh Lebih Positif

Cara yang baik untuk menghentikan kebiasaan buruk adalah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Setelah kamu mengetahui dialog internalmu dengan diri sendiri, berikut adalah beberapa cara untuk mengubahnya:

Kata-kata yang lebih ringan

Pernahkah kamu ke rumah sakit dan memperhatikan bagaimana perawat berbicara tentang ‘ketidaknyamanan’ daripada ‘rasa sakit’? Ini umumnya dilakukan karena ‘rasa sakit’ adalah kata yang jauh lebih kuat, dan mendiskusikan tingkat ‘rasa sakit’ yang kamu punya sebenarnya dapat membuat pengalamanmu lebih intens daripada jika kamu mendiskusikan tingkat ketidaknyamananmu.

Kamu dapat mencoba strategi ini dalam kehidupan sehari-hari yang kamu jalani. Dalam self-talk milikmu, mengubah kata-kata negatif yang lebih kuat menjadi lebih netral sebenarnya dapat membantu menetralkan pengalamanmu.

Alih-alih menggunakan kata-kata seperti ‘benci’ dan ‘marah’ seperti dalam kalimat, “Aku benci lalu lintas! Itu membuatku menjadi sangat marah!”, kamu dapat menggunakan kata-kata seperti ‘tidak suka’ dan ‘kesal’. Contohnya adalah, “Aku tidak suka lalu lintas; itu membuat saya kesal,” kedengarannya jauh lebih ringan, bukan?

0 Komentar