Puisi: Perjalanan Negeri Mimpi

Puisi: Perjalanan Negeri Mimpi
0 Komentar

i.Mimpi tadi, kelayuan jasad kekasih sempat bersabda dari bibirnya. Debu perjalanan dari alam nyata adalah lambang penghidupan fana. Tetapi gagak bertenggek di bahu manusiawi menerbangkan seketika ke ruangan ilusi. Tatapan redup matamu membilang hari meminta bertemu.

ii.Menganuti lingkaran mimpi pembuktian aku hilang kepercayaan. Di permain dunia yang melontar dusta. Setelah meraba-raba sabar di peta kalbu; yang membengkak, yang terpedaya, oleh harapan sendiri.

iii.Mimpi menderhaka kehidupan nyata. Memberi untung kepada jasad bernyawa. “Nah, lihatlah!, lihatlah, lihatlah!” seruan di ambang malam pemimpi enggan jaga. Kesementaraan indah mendodoi sementara.

Baca Juga:Turun Tangan, Perumda Tirto Panguripan Salurkan Bantuan Sembako ke Korban BanjirDuh, Balok Kayu Hingga Kasur Menumpuk di Sungai Depan Masjid Agung Kendal

Jadi kekasih, kediaman antara wujud & nol; kesempatan kita berkasih mesra.

__________________

ALANG SHIMA merupakan seorang penulis pemula berasal dari Kota Bharu, Kelantan. Dia mula berkecimpung dalam arena penulisan setahun yang lalu. Beragam karya dan artikelnya disiarkan media cetak (Malaysia, Singapura dan Indonesia) seperti akhbar Utusan Borneo, Majalah Tunas Cipta, akhbar Sinar Indonesia, Majalah Apajake, Negeri Kertas, Riau Sastera, Majalah Elipsis, halaman Kapito.Id, Jurnal Kopi, Akhbar Radar Pekalongan dan dalam sembilan buah buku antologi.

0 Komentar