PUSARA HAMPA
Hanya hampa tersisa,Dari kematian kitaMerangkum segenap air mata,Menyemai kemboja di pusaraMekar segala laraTerik mentariMencabik tanahBerlumur luka.Terbaring hina.
Jakarta, 2022
MATA MENATA CINTA
MemandangmuAdalah keindahanYang tulus, jernihTanpa pamrih.
Dan setiap pandang,Adalah rindu yang terucapSebab bibir tak mampuBerkata-kataBiarkanMata kita menata cinta.
Jakarta, 2022
KELANA
Tangis awan membilas rinduYang merekat sebagai debu,Di jendela; semua sirna tak tersisaHanya saja ingatan kala ituBerkelana di kepala menjadi bukuTempat menulis ihwal waktuYang tak sejalan dengan kalbu.
Jakarta, 2022
___________________
Baca Juga:Demi Wujudkan Ketahanan Pangan, Prajurit Kodim Batang Rela Berlatih Olah TanahRazia Lapas Batang, Petugas Temukan Paku, Sendok Hingga Barang Logam Lainnya
ARDHI RIDWANSYAH, pria kelahiran 4 Juli 1998, di Jakarta. Puisinya “Memoar dari Takisung” dimuat di buku antologi puisi “Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019”. Termasuk 115 karya terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021. Puisinya juga dimuat di media seperti labrak.co, litera.co.id, kawaca.com, balipolitika.com, galeribukujakarta.com, Majalah Kuntum, Majalah Elipsis, Radar Cirebon, Radar Malang, koran Minggu Pagi, Harian Bhirawa, Dinamika News, Harian Fajar, koran Pos Bali, Riau Pos, Suara Merdeka, Radar Malang, Radar Madiun, Radar Banyuwangi, Radar Kediri, Nusa Bali, Suara Sarawak (Malaysia), koran Merapi, Pontianak Post, Harian Waspada, Radar Tuban, Babel Pos, dan Media Indonesia. Instagram: @ardhigidaw.