Puisi-puisi Aris Setiyanto

Puisi-puisi Aris Setiyanto
0 Komentar

Mengambil Cuti

Izinkan aku, Tuanmengambil cuti hari iniIngin aku rebahkan lelah hatiyang bermula dari haribaanmubermuara di tubuh yang tak utuh.

Maguwo, 28 Desember 2022

Menanti Kedatangan

Matahari terbenamMalam lepas, naikPuluhan kapal dari utaratak jua menurunkan anjangsana

Aku merindukanmu, NakSebagaimana perpisahan kitayang bumbun adalah pohon rinduyang tak jua gugur daun air mata.

Maguwo, 28 Desember 2022

Wahai Diri

Selalu percayalahbahwa di belakang punggungnyaSelalu berlabuh tangan-tangan agungmenghindarkannya pada kejatuhan

Selalu berpikirlahseperti anak kecil di kepalamuHari ini masih hidup sebagai dirimeski kadang lupa mengucap syukur.

Maguwo, 28 Desember 2022

Suara Azan

Baca Juga:Soal Banjir Kendal, Bupati: Butuh Keterlibatan Pusat dan ProvinsiKembali Masuk Sekolah, Guru dan Siswa SDN 1 Kebonadem Kendal Pilih Bersihkan Sisa Banjir

Suaramu terbawa pawanaTerdengar hinggatempat tak bernamaNamun,tak banyak yang menjelangmenyembahkan diri,meminta lagi.

Maguwo, 28 Desember 2022

Lelaki Itu Pun Ingin Menikah

Lelaki itu pun ingin menikahDitulisnya wanita idaman di dalam tubuh puisiMengharap, sepasang mata membaca hatinya yang telanjang

Lelaki itu pun ingin memiliki buah hati,salinan wajah istri atau dirinya sendiri

Lelaki itu ingin kembali,ingin menjadi matahari yang membenamkan punggung hariseperti ketika terlahir, mencintai ibu.

Maguwo, 28 Desember 2022

___________________

ARIS SETIYANTO, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Karyanya termuat di Koran Merapi, Kedaulatan Rakyat, dan media lainnya, serta sejumlah buku antologi. Intip aktivitas media sosialnya di akun instagram: @aris.nohara

0 Komentar