Rasa Syukur pada Anak Sangat Krusial, Praktikkan 5 Cara Menumbuhkannya

Menumbuhkan rasa syukur pada anak
Menumbuhkan rasa syukur pada anak. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID—Di masa ketika banyak anak sekolah menengah membawa ponsel mahal, mengajarkan rasa syukur pada anak bisa terasa seperti perjuangan yang berat. Namun terlepas dari tantangan yang mungkin kamu hadapi dalam membantu anak-anak merasa bersyukur di dunia yang tampaknya menghargai kelimpahan, itu bisa bermanfaat.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology5menemukan bahwa orang dewasa yang bersyukur lebih bahagia dan lebih berharap. Syukur adalah prediktor harapan dan kebahagiaan yang lebih baik daripada konstruksi lainnya, seperti pengampunan, kesabaran, dan bahkan pengendalian diri.

Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa orang yang bersyukur atas hal-hal yang terjadi pada mereka di masa lalu, merasa lebih bahagia di masa sekarang dan lebih berharap tentang masa depan mereka. Memberi anak masa kanak-kanak yang mereka syukuri sekarang akan membantu mereka lebih merenungkan alasan untuk bersyukur sebagai orang dewasa.

Baca Juga:Receiving Gift, Merasa Dicintai Saat Menerima HadiahMakna Physical Touch, Bagaimana Kamu Salurkan Cinta Lewat Sentuhan Fisik

Jadi jelas ada banyak alasan bagus untuk membantu anak-anak mengalami dan mengungkapkan rasa terima kasih.

Strategi Menumbuhkan Rasa Syukur pada Anak

Sumber: freepik.com

Berikut adalah beberapa strategi untuk membantu menumbuhkan rasa syukur pada anak.

Ajari Anak untuk Mengucapkan Terima Kasih

Dorong anak untuk mengatakan “Terima kasih” secara teratur. Tawarkan pengingat lembut seperti, “Kakakmu membiarkanmu pergi dulu. Apa yang harus kamu katakan padanya?” atau “Apa yang kamu katakan kepada Nenek karena memberimu kue?”

Meskipun sepertinya memaksakan “terima kasih” tidak menimbulkan rasa terima kasih yang nyata, anggap itu sebagai langkah pertama dalam proses menumbuhkan rasa syukur pada anak. Ini dapat membantu anak-anak mulai mengenali ketika orang lain memberi mereka sesuatu, apakah itu sesuatu yang nyata seperti hadiah, atau tidak berwujud seperti waktu.

Jadi meskipun tampaknya tidak seperti penghargaan yang tulus ketika anakmu membutuhkan pengingat, mendorong mereka untuk mengungkapkan penghargaan secara lisan dapat menjadi alat pembelajaran yang penting untuk rasa terima kasih yang tulus di kemudian hari.

Kamu juga dapat mendorong anak-anakmu untuk menulis catatan “terima kasih” kepada orang-orang yang memberi mereka hadiah atau menunjukkan kebaikan kepada mereka. Anak mungkin mewarnai gambar untuk kakek nenek yang membeli hadiah ulang tahun untuk mereka. Atau kamu dapat mendorong anak remajamu untuk menulis surat “terima kasih” kepada seorang pelatih khusus yang telah memberi pengaruh pada kehidupan mereka.

0 Komentar