Resiprokal: Hubungan Seimbang dengan Dasar Timbal Balik yang Sehat

Manfaat resiprokal dalam hubungan
Manfaat resiprokal dalam hubungan. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Resiprokal atau timbal balik adalah proses pertukaran sesuatu dengan orang lain untuk mendapatkan keuntungan bersama. Norma resiprokal (terkadang disebut sebagai aturan timbal balik) adalah norma sosial di mana, jika seseorang melakukan sesuatu untukmu, kamu kemudian merasa berkewajiban untuk membalas budi.

Jika seseorang berbicara tentang sesuatu menjadi jalan dua arah atau memberi-dan-menerima, ini adalah kata dan frasa lain untuk timbal balik. Pelajari bagaimana timbal balik berkembang, jenis timbal balik, bagaimana itu digunakan, dan banyak lagi.

Sumber: freepik.com

Bagaimana Resiprokal Berkembang

Proses sosialisasi memainkan peran penting dalam mengembangkan kebutuhan untuk membalas. Melalui pengalaman, anak belajar berbagi dengan orang lain, bergiliran, dan terlibat dalam tindakan timbal balik. Resiprokal memainkan peran penting dalam pengembangan dan kelanjutan hubungan. Itu juga memainkan peran penting dalam membujuk orang lain untuk mengadopsi keyakinan atau perilaku tertentu.

Baca Juga:4 Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar, Kenali Apakah Kamu Mendapatkannya10 Kalimat Manis untuk Hubungan yang Harmonis

Jika kamu pernah merasa wajib melakukan sesuatu untuk seseorang karena mereka pertama kali melakukan sesuatu untukmu, kemungkinan besar kamu menanggapi norma timbal balik. Ini adalah contoh dari satu jenis norma sosial yang dapat memiliki pengaruh kuat pada perilaku kita.

Norma timbal balik beroperasi dengan prinsip sederhana: Orang cenderung merasa berkewajiban untuk membalas kebaikan setelah orang melakukan kebaikan untuk mereka.

Ketika tetangga barumu membawa sepiring kue untuk menyambutmu di lingkungan itu, misalnya, kamu mungkin merasa berkewajiban untuk membalas budi ketika mereka memintamu untuk merawat anjing mereka saat mereka sedang berlibur.

Jenis-Jenis Resiprokal

Ada tiga jenis resiprokal yang utama:

Resiprokal umum: Bentuk ini sering melibatkan pertukaran dalam keluarga atau teman. Tidak ada harapan akan balas budi; sebaliknya, orang hanya melakukan sesuatu untuk orang lain berdasarkan asumsi bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama untuk mereka. Jenis timbal balik ini terkait dengan altruisme.

Resiprokal yang seimbang: Jenis ini melibatkan perhitungan nilai pertukaran dan harapan bahwa bantuan akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, seseorang mungkin menukar sesuatu yang mereka miliki, apakah itu keterampilan atau barang berwujud, dengan sesuatu yang dianggap bernilai sama.

0 Komentar