Risiko Penyakit Tidak Menular Meningkat

Penyakit Tidak Menular
SKRINING - Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-59, Dinkes Batang berkolaborasi dengan 16 organisasi profesi, memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat. Seperti yang digelar di CFD Alun-alun Batang, Minggu (5/11/2023).
0 Komentar

BATANG – Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang berkolaborasi dengan 16 organisasi profesi, memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat. Seperti yang digelar di CFD Alun-alun Batang, Minggu (5/11/2023).

Sekretaris Dinkes Batang, Ida Susilaksmi menyebut, berdasarkan data temuan Dinkes, ada tren meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Batang. Sehingga melalui layanan kesehatan ini, masyarakat bisa melakukan skrining dan teredukasi untuk menjaga kesehatan. Serta diajak untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

“PTM di Batang ada kecenderungan meningkat. Maka skrining menjadi upaya Dinkes Batang bekerja sama dengan 16 organisasi profesi, untuk bisa mengedukasi dan memberikan pemeriksaan awal, dan penanganan untuk untuk Masyarakat yang beresiko,” ujarnya.

Baca Juga:KPU Kota Pekalongan Terima 3.200 Kotak SuaraBully Berakhir Kekeluargaan

Selain skrining kesehatan, ada beberapa layanan yang diberikan dalam menyambut HKN Tahun 2023. Meliputi pemeriksaan laboratorium, cek gula darah, kolestrol, konsultasi dengan dokter, konsultasi obat-obatan, skrining gangguan keseimbangan, dan lainnya.

Kegiatan ini turut menggandeng 16 organisasi profesi. Seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarkat Indonesia (IAKMI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Kemudian ada Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Pormiki), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Perhimpunan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI), Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI), Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI), dan Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI).

Layanan kesehatan ini turut menyedot animo masyarakat. Ada sekitar 200 lebih masyarakat yang menggunakan layanan. Dimana turut ditemukan pula masyarakat yang berisoko PTM tinggi. Seperti kolesterol, hipertensi dan resiko penyakit lainnya.

“Alhamdulillah banyak masyarakat yang tertarik dan sadar untuk melakukan cek kesehatan. Seharusnya ini sudah tutup, tapi karena antusiasme tinggi, masih banyak masyarakat yang kami layani. Kami temukan juga beberapa masyarakat yang asat urat tinggi, gula darah tinggi dan lainnya,” imbuh Ida.

0 Komentar