Belajar dari Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia

Belajar dari Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia
Belajar dari Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia (KemensetnegRI)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Belajar dari Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia karena mampu memanfaatkan momentum. Momentum kemerdekaan yang itu lahir dari situasi yang tidak menentu. Bahkan situasi yang sangat sempit peluang.

Para pendahulu bangsa Indonesia berhasil melihat dan mengambil momen yang tepat untuk Kemerdekaan Indonesia.

Bagaimana sih Sejarah keberhasilan Kemerdekaan Indonesia?

Datanya telah disarikan dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 Karya M.C Ricklefs dan Sejarah Nasional Indonesia karya Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia.

Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Keberhasilan Kemerdekaan Indonesia (Twitter/@RandomWorldWar)

Baca Juga:Mari Menjaga Keutuhan dan Kesatuan NKRIMengintip Cara Samsung dalam Membentuk SDM Unggul

Momentum kemerdekaan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari berbagai perisitiwa yang mengiringi bahkan jauh dari sebelumnya. Wilayah Nusantara (Indonesia) sejak abad ke 16 dan 17 M, telah dijajah oleh Bangsa Eropa.

Belanda adalah salah satu yang terlama. Pemerintah Kolonial Belanda menerapkan kebijakan sistem tanam paksa dan kerja rodi yang sangat menyengsarakan penduduk pribumi.

Di awal abad ke 20, Sebagai akibat dari kecaman terhadap kebijakan ekploitasi, Pemerintah Belanda mulai menerapkan politik etis. Yakni kebijakan ya gmenunjukan upaya kesejahteraan penduduk pribumi.

Dalam praktiknya kebijakan itu lebih banyak janjinya. Sementara ekploitasi tidak pernah berubah. Namun kebijakan tersebut membuka kesempatan kepada penduduk pribudi untuk mendapatkan pendidikan.

Hal itu memungkinkan lahirnya kalangan terdidik pribumi, yang diharapkan menjadi alat colonial untuk melanggengkan kekuasaan. Dalam kenyataannya, kaum terdidik tersebut justru memiliki kesadaran baru akan semangat kebangsaan.

Sementara di kalangan umat Islam melahirkan tokoh ulama dan agama yang memiliki kesadaran semangat kebangsaan.

Lahirlah organisasi Sarekat Islam, Budi Utomo, Muhammadiyah, Indische Partij, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasionalis Indonesia (PNI), Nahdhatul Ulama dan lain lain.

Baca Juga:Perbedaan Kritik dan Hujatan dalam Rangka Bekal Kebebasan BerpendapatMembangun Pribadi yang Produktif dan Etos Kerja sebagai Bekal Kesuksesan Berkarir

Gagasan kebangsaan Indonesia semakin kokoh manakala dalam kongres pemuda 28 Oktober 1928 mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Para tokoh dan pimpinan dari berbagai organisasi saat itu telah menyadari adanya perbedaan pemikiran, ideologi, kepentingan dan kepribadian.

Namun mereka semua sepakat bahwa negara bangsa Indonesia merdeka adalah tujuan bersama.

Belanda bertindak ganas, menangkapi para pimpinan organisasi serta membubarkan organisasi yang dianggap mengancam pemerintah. Harapan Indonesia demikian sulit untuk bisa menentukan nasib sendiri.

0 Komentar