Seorang Pemuda Menceburkan Diri ke Sumur

menceburkan diri
EVAKUASI - Tim Damkarmat dan potensi SAR Kota Pekalongan saat mengevakuasi seorang pemuda yang diduga nekat menceburkan diri ke dalam sumur, Sabtu petang (25/11/2023).
0 Komentar

KOTA – Diduga karena depresi atau mengalami gangguan jiwa, seorang pemuda, P (25), menceburkan diri ke dalam sumur di sebuah rumah di Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Sabtu petang (25/11/2023).

Warga asal Slawi, Kabupaten Tegal, itu berada di dalam sumur dalam waktu kurang lebih dua jam. Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, bersama BPBD, PMI, dan potensi SAR setempat berupaya keras membujuk pemuda tersebut agar mau dievakuasi. Namun korban menolak.

Petugas juga mengalami kesulitan saat akan mengevakuasi korban. Sebab, sumur tersebut berkedalaman kurang lebih lima meter, dengan diameter kurang lebih 70 centimeter.

Baca Juga:1.428 Kuota PPPK Kendal DiseleksikanRawan, Dua Desa Dapat Perhatian Khusus KPU

Sementara, kondisi korban mulai lemas karena kekurangan oksigen. Setelah korban lemas, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi korban. Korban yang sudah dalam kondisi lemas dan tidak sadarkan diri itu selanjutnya segera dilarikan ke RS Siti Khadijah.

Informasi yang dihimpun, ada dugaan korban mengalami gangguan jiwa. Sehari sebelumnya, korban bersama orangtuanya tiba dari Tegal untuk menginap di rumah sang nenek di Noyontaansari, Kota Pekalongan.

Anggita Tim SAR, Alvian, mengungkapkan tim SAR sempat mengalami kesulitan saat melakukan proses evakuasi. Ini dikarenakan kondisi sumur yang sempat. Selain itu, korban berada di sebuah lubang yang ada di dalam sumur.

“Posisinya nylempit di lubang sumur. Kesulitannya itu, lubang itu sempit sekali. Namun alhamdulillah korban bisa dievakuasi,” ungkapnya.

Sayangnya, berdasar informasi terakhir, nyawa korban akhirnya tidak berhasil diselamatkan meski sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit.

Fenomena adanya remaja atau anak yang nekat melakukan upaya bunuh diri ini perlu mendapat perhatian bersama. Penyebabnya beragam, ada yang karena depresi atau sebab-sebab lain.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Eks Karisidenan Pekalongan, Nur Agustina SP.PSi.M.M, Kamis, 23 November 2023, menyebutkan, fenomena remaja atau anak yang mengakhiri hidupnya dengan cara-cara yang tidak semestinya, sudah pernah terjadi.

Baca Juga:Pemkot Serahkan Bantuan Perahu Bermotor untuk NelayanMantan Kades Kwasen Edarkan Uang Palsu

Salah satu pemicunya bisa jadi terkesan sepele, namun perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut. Perlu ada bekal dari orang tua, masyarakat, untuk benar-benar merangkul remaja atau anak, agar tidak terjadi tindak dan upaya bunuh diri.

0 Komentar