Seputar Madu Kayan, Tips Memilih, Cara Menyimpan, hingga Cara Mengolahnya

Madu kayan
Madu kayan dari Desa Data Dian, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. (Foto: Andi Irawan/Dok.KKI Warsi)
0 Komentar

Radarpekalongan.id – Madu, selama ini dikenal sebagai suplemen tambahan yang kaya akan berbagai kandungan senyawa dan bermanfaat untuk kesehatan.Banyak daerah di Indonesia yang terkenal sebagai sentra penghasil madu.

Salah satunya adalah sebuah Desa Data Dian, sebuah desa yang terletak di dataran tinggi Apau Kayan, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

Daerah tersebut menghasilkan madu berkualitas yang kemudian dikenal dengan nama Madu Kayan. Madu Kayan ini mampu menggerakkan ekonomi masyarakat desa setempat.

Baca Juga:Satu WBP Lapas Pekalongan Menerima Remisi Natal 2022364 Napi di Jateng Terima Remisi Natal 2022, Dua Langsung Bebas

Warga setempat sudah mendapat anugerah alam berupa hutan lebat yang mengelilingi permukiman Desa Data Dian.

Di dalam lebatnya hutan itu, lebah-lebah madu membuat rumah berupa puluhan sarang di pohon-pohon yang menjulang tinggi hingga puluhan meter.

Koordinator Divisi Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Sukmaeni, mengungkapkan bahwa lebah madu yang oleh penduduk setempat disebut sebagai hingat memang bersarang di pohon-pohon tinggi.

KKI Warsi telah melakukan kegiatan pendampingan masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Wilayah kegiatannya meliputi Sumatera, Kalimantan dan Papua.

“Dalam satu musim panen, warga desa Data Dian bisa mendapatkan 800 sampai 1.300 kilogram madu. Madu dalam jumlah besar inilah yang menjadi sumber ekonomi masyarakat desa setempat,” bebernya, dalam keterangan tertulis kepada Radarpekalongan.id.

Sukmareni menyebutkan, kini sudah ada hampir 100 pohon madu yang ditandai di hutan. Pohon madu ini juga sudah didata koordinatnya dan tercatat dalam datadian.desa.id. Website ini merupakan aplikasi berisi informasi desa, yang dinamai Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa (PRM-AID).

Awalnya panen madu ini dikelola secara perorangan, namun kemudian warga membentuk Kelompok Usaha Madu Kayan Bernama Uyang Lahai. Karena menggantungkan hidup pada madu hutan, mereka menjaga hutan dengan tidak menebang pohon madu yang rata-rata berusia ratusan tahun dan pohon lain yang menghasilkan bunga.

Baca Juga:Mudah Dilakukan, Ternyata Mencium Kening Anak sebelum Berangkat Kerja Termasuk Sunnah RasulTegas! Petugas Lapas Pekalongan Dilarang Bawa HP ketika Memasuki Blok WBP

Di samping itu, mereka tidak membuka ladang di area hutan yang dijaga. Upaya perlindungan hutan ini juga membantu mencegah dampak perubahan iklim agar tidak semakin parah.

Sukmareni pun mengungkapkan kalau Madu Kayan ini bisa diolah menjadi beragam produk makanan. Dia juga membagikan resep madu Kayan ala Mariska Tracy dan dan Aziz Amri (alumni Masterchef Indonesia 7).

0 Komentar