Mengenal Sifat Pesimis – Kadang kala, meraca cemas dengan suatu hal adalah hal yang baik. Karena dengan kecemasan itu, kita bisa terhindar dari masalah yang mungkin akan terjadi jika kita memkasa untuk mengeksekusi suatu keputusan. Tapi, jika kecemasan ini sudah dalam kadar berlebihan, hal ini justru akan berbahaya bagi kamu.
Sifat pesimis, atau pesimisme, adalah sebutan untuk orang yang selalu bersikap atau berpandangan negaitf terhadap banyak hal. Hal ini membuat orang itu lebih berhati-hati, bahkan sangat berhati-hati, untuk melagkah maju. Yang mana menyebabkan ketiadaan proses dalam hidup serta kesulitan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Sifat pasrah dan tidak melakukan apa-apa ini jelas akan berujung pada kegagalan seseorang untuk berproses. Selain itu, orang dengan sifat pesimis juga cenderung lebih banyak meyelahkan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan dan kondisi atas apa yang terjadi padanya.
Baca Juga:Inner Child: Konsep serta Cara Menyembuhkan Trauma Masa Kecil4 Pertanda Kamu Mengalami Birthday Blues, Kesedihan Menjelang Ulang Tahun
Tanda Kalau Kamu Memiliki Sifat Pesimis
Saat kamu dihadapi dengan situasi di mana kamu harus mengambil keputusan, kamu pasti menimbang-nimbang keputusan mana dengan risiko yang lebih kecil. Namun, jika kamu memiliki sifat pesimis, keputusan satu dengan keputusan yang lain sama-sama memiliki risiko besar. Alih-alih berusaha untuk berhasil, orientasi kamu justru terfokus pada kegagalan.
Inilah yang membuat kamu jadi orang yang pesimis. Karena, sessat sebelum bertindak, pikiran kamu sudah dipenuhi dengan pikiran apapun yang kamu lakukan akan gagal.
Selain itu, sifat pesimis juga selalu berfokus pada kesalahan sebelum atau setelah keputusan dibuat. Juga, kecenderungan untuk fokus kelemahan atau kekurangan diri menjadikan orang pesimis sangat suit untuk maju dan berproses.
Ketiadaan upaya untuk mengubah hidup ke taraf yang lebih baik membuat orang dengan sifat pesimis hidup dengan kondisi stagnan, tidak dinamis, tidak berubah.
Cara Mengatasi Sifat Pesimis
Cara paling ampuh untuk mengubah cara pandang kita terhadap apa yang akan terjadi di masa depan adalah dengan menggeser perspektif kita. Sifat realisis yang berjalan beriringan dengan pesimis tidak bisa dianggap salah. Kita tetap perlu realitis, namun degan kadar yang sesuai. Saat kamu berpikir kamu tidak bisa melakukan suatu hal, pikirkan lagi dari sudut pandang yang berbeda. Mintalah bantuan seseorang jika kamu benar-benar merasa ragu untuk melakukan atau bertindak.