RADARPEKALONGAN.ID – Para pelaku usaha hotel, restoran dan rumah makan di Kabupaten Kendal siap menyambut tahun baru 2023. Pasalnya tahun baru ini merupkan pasarnya untuk hotel dan restoran, sehingga persiapan matang untuk sambut pemudik pun disiapkan.
“Siap menyambut orang-orang yang mau mudik, khususnya ke Kendal ini. Dengan hadirnya tamu-tamu tersebut sehingga bisa mendapatkan satu income,” kata Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kendal, Cahyanto usai Pengukuhan Pengurus BPC PHRI Kabupaten Kendal masa bakti 2022 – 2027 di salah satu resto di Kendal, Selasa (13/12/2022).
Menurut Cahyanto, pengukuhan Pengurus PHRI ini harus dijadikan momentum untuk menjalankan tugas dan amanah. Apalagi Kabupaten Kendal dengan visi misi yang ingin menjadikan Kendal kota industri dan pariwisata. Hal ini juga sesuai dengan visi misi PHRI Kendal. “Ini momentum untuk bangkit kembali setelah terdampak pandemi dan kenaikan BBM, maka kami akan memotivasi teman-teman untuk bangkit,” ungkapnya.
Baca Juga:Keren, Class Meeting di SD Muhammadiyah Sukorejo Dimeriahkan dengan Dance FestivalKeren, Kendal Siap Uji Coba Penggunaan Gas untuk Kapal Nelayan di 2023
PHRI Kendal, salah satu program kerjanya adalah mendatangkan tamu sebanyak-banyaknya dari luar Kendal. Tujuannya untuk meramaikan pariwisata, sehingga jangan sampai kehilangan semangat untuk untuk mendukung visi misi Pemkab Kendal sebagai kota industri dan pariwisata. “Kami selalu bersinergi untuk mempercepat pencapaian visi misi Bupati untuk menjadikan Kendal sebagai kota industri dan pariwisata,” katanya.
Ketua PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan mengatakan, harus ada kebersamaan untuk menghadapi kondisi yang sudah membaik, paska pandemi Covid-19, meski adanya isu resesi global di tahun 2023 nanti. Semua harus bangkit dan jangan merasa takut, ekonomi akan tumbuh dengan baik. Menurutnya, resesi global, tidak terlalu berpengaruh di Indonesia yang secara umum tidak begitu terdampak. Oleh karena itu dengan segala kemampuan dan kemandirian, maka ekonomi di Indonesia, khususnya Jawa Tengah akan bisa berkembang.
“Menghadapi kondisi yang semakin baik, paska pandemi, tetapi kemudian dihadang dengan isu resesi, maka kita harus bersama-sama atau ada kebersamaan yang memang harus kita kuatkan,” ujarnya.
Kondisi di Jawa Tengah paska pandemi, sudah semakin baik, meski belum sebaik ketika sebelum adanya pandemi, tetapi sudah mendekati angka 70 persen dengan kondisi di tahun 2019. Oleh karena itu, harapannya di tahun depan bisa lebih bagus, paling tidak bisa menyamai di tahun 2019. “Memang di tahun 2022 ini belum sebaik ketika tahun 2019, tetapi sudah mendekati, harapannya di tahun 2023 cukup bagus lah,” harapnya.