PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – SMPN3 Pekalongan menggelar gelar karya, berbagi karya dari penguatan profil pelajar pancasila yang ditampilkan dalam stand.
Disampaikan Koordinator projek Wiwik Suryaningsih SPd bahwa saat ini SMPN 3 Pekalongan menampilkan 3 projek yang sudah dilakukan oleh sekolah, yang pertama yaitu gelar projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan, yang ke dua Kewirausahaan, dan ke tiga tema kearifan lokal.
Pada gelar karya kali ini SMPN 3 Pekalongan menampilkan setiap projek dan perkembangannya, baik perkembangan karakternya maupun perkembangan karyanya. Dan yang lebih utama untuk profil pelajar Pancasila adalah membentuk karakter anak menjadi profil pelajar Pancasila.
Baca Juga:Bantu Masyarakat, Sekolah Tak Dipungut BiayaP5, Jadi Wadah Tanam Nilai Kreativitas
“Kami ada tiga program yang berbeda, jadi ada yang mengasah dimensi ketakwaannya, ada yang mengasah bernalar kritis dan kreativitas,” ungkap Wiwik sapaan akrabnya.
Ditambahkan, karya dari projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan, SMPN 3 Pekalongan sendiri mengelola sampah baik dari sampah organik maupun an organik.
Pada gelar karya ini untuk gaya hidup berkelanjutan menampilkan pupuk kompos yang diberi nama Pusangga dan terbuat dari sampah organik yang terdapat dilingkungan SMPN 3 Pekalongan.
Selain itu, untuk pengelolaan sampah an organik menghasilkan karya sederhana ada yang berupa tas, bunga, tikar namun masih sedikit untuk produksinya.
“Sebenarnya tujuan utama kami adalah dalam proses mengelolanya, bagaimana anak mencari solusi terhadap sampah, mereka bisa memilah sampah serta tahu bagaimana cara menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Dijelaskan lebih lanjut, dari tema kearifan lokal SMPN 3 Pekalongan menghasilkan karya Hadroh yang dipadukan dengan angklung, dimana ke dua hal tersebut merupakan ciri khas dari Kota Pekalongan.
Sedangkan untuk karya dari kewirausahaan, SMPN 3 Pekalongan fokus pada pemanfaatan tanaman mangrove dengan menghasilkan produk olahan mangrove yaitu minuman dan juga makanan.
Baca Juga:Bangunlah Jiwa dan Raganya Jadi Tema Projek SMP Sains Cahaya Al Qur’anSMP Salafiyah Kembali Jadi Juara Umum MAPSI Kota Pekalongan
Sebagaimana diketahui bersama bahwa SMPN 3 Pekalongan berada di wilayah yang berdekatan dengan laut sehingga tanaman mangrove menjadi tanaman yang sangat mudah dijumpai di lingkungan sekolah.
“Kenapa kami pilih memilih mangrove, karena mangrove bnyak terdapat di lingkungan Pekalongan ya, namun pemanfaatannya masih sedikit. Jadi kita bekerjasama dengan komunitas Degayu untuk belajar bikin minuman mangrove, jenang mangrove, yang intinya pemanfaatan mangrove. Dan ternyata dijual juga laris manis,” jelas Wiwik.