Mengenal Hikikomori, Alasan Memilih Kehidupan “Nolep”

Pilihan kehidupan nolep, mungkin kamu mengalami Hikikomori
Pilihan kehidupan nolep, mungkin kamu mengalami Hikikomori. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Bukan hanya kebutuhan sosial, koneksi dan hubungan interpersonal adalah hal yang penting untuk kesejahteraan manusia. Akan tetapi, tidak jarang orang yang memilih untuk mengisolasi diri, yang dikenal dengan istilah hikikomori.

Sangat normal ketika terkadang orang ingin bersembunyi dari tekanan dan dunia luar. Bahkan, dalam periode singkat, hal ini dapat membantu mengurangi respons stres akut dan membantu mengatasi kelelahan. Isolasi diri juga dapat membantu fase perkembangan penting, seperti mengeksplorasi identitas seseorang selama masa remaja.

Akan tetapi, beberapa orang melakukan hal ini dalam periode waktu yang tidak sebenar. Mereka menarik diri dari lingkungan dalam waktu yang tidak sebentar. Di Jepang, pola perilaku ini sangat umum sehingga sekarang dikenal sebagai “hikikomori”.

Mengenal Istilah Hikikomori

Mengenal istilah hikikomori. (Sumber: freepik.com)

Baca Juga:Efek Dunning-Kruger: Kamu Beneran Tau atau Cuma Sok Tau?Kenali 4 Stress Language, Ragam Reaksi Manusia Terhadap Stres

Masalah dengan penarikan sosial yang ekstrim pada pemuda Jepang pertama kali mendapat perhatian pada tahun 1990-an. Ini adalah periode ketika Jepang mengalami “zaman es” ekonomi, yang menghalangi banyak anak muda untuk mencapai tujuan mereka.

Banyak yang untuk mengisolasi diri agar bisa menyembunyikan rasa malu. Namun, beberapa dari mereka tidak muncu kembali ke lingkungan sosial dan pergaulan.

Hikikomori berasal dari kata kerja hiki yang berarti “menarik” dan komori yang artinya “berada di dalam”. Istilah ini diciptakan pada tahun 1998 oleh psikiater Jepang Profesor Tamaki Saito. Saito memilih istilah itu untuk menggambarkan banyak anak muda yang dilihatnya tidak memenuhi kriteria diagnosis kesehatan mental, tetapi tetap berada dalam keadaan putus asa yang ekstrem dan menyusahkan.

Ada beberapa perilaku inti hikikomori. Ini termasuk orang yang mengisolasi mereka secara fisik di rumah selama setidaknya enam bulan, terputus dari hubungan sosial yang bermakna, memiliki tekanan yang signifikan dan gangguan fungsional seperti menghindari tugas-tugas di mana mereka mungkin harus berinteraksi dengan seseorang, atau berurusan dengan diri sendiri.

Pada dasarnya, hikikomori bukanlah gangguan mental, melainkan pilihan sikap yang dipicu oleh gangguan mental tertentu seperti stres dan gangguan kecemasan, kejadian traumatis, perasaan gagal dan tidak berharga, depresi, hingga keadaan tidak memiliki teman untuk bercerita.

0 Komentar