Tag: Pojok Sastra Radar Pekalongan

[PUISI] Dialog Alam

Dialog Alam [Goresan tinta: Putri Amalia Rizky] Meski tanpa aroma rasaTinta ini menjadi penghalang temu.Nyanyian rantingyang berseteru dengan tarian malam,Merampas...

[PUISI] Warna Warni Hujan

Oleh: M Tubagus Fatahillah Di depan jendela iniKumelihat angin sedang bermain bersama hujanKe kanan ke kiri seraya menari dalam lantunan...

[PUISI] BUNDA

Bunda Oleh: Aditya Irfan Situmorang Senja tergambar nyata di matamuTangan yang dulu mendekapkuKini seakan jauh terbawa arus memoriSentuhannya tak tertandingi...

[PUISI] Tentang Pandangan

Oleh: Istiqomah Pandangan itu masih terlihatJelas hanya terbias bayangan kecil yang terlihat samarTeringat ketika awal bertatapMenatap tapi hanya sekilas lalu...

[PUISI] Pagi di Pagilaran

Oleh: ABdul Mukhlis Curah dingin memagut pokok batang ilalangbergaun tipis kabut yang beringsut mulusmelintasi sisi bukit Kamulyan Angin membanting ranting...

[PUISI] Batik

Oleh: Aji Supriaji Aku adalah kain suci yang berubah jadi indah warna-warniBeragam corak terpampang rupawan agar tak sepiTerbalut di sekujur...

[PUISI] Dari Balik Jendela Kelas

Oleh : Kamalludin Dari balik jendela kelasAku melihat ekskavator-ekskavator berjalan lamban tapi pastiMenggilas lahan produktif para petani Dari balik jendela...

[PUISI] Singgah

Oleh: Rosiyah Wirnawati Waktu bergilir menerangkan rinduNaluriku sempat menggebuHasratku merah memaduDan kehadiranmu yang semu Namun singgah tak lagi hadirPergi tuk...

[PUISI] Terdiam

Oleh: Kirana Ayudya Wardani Aku terdiamSaat kilasan kenangan penuh tawaMembuat ku merenung dalam kelamHal yang seharusnya hadir dengan bahagiaJustru sekali...

[PUISI] MEMELUK RINDU

Apa kabar yang setiap hari memberi bayanganRentan waktu berkunjung harapanHanya rindu dalam dekapanHingga aku memeluk rindu, dengan senyuman Git,Rindu memaksaku...

[PUISI] Filosofi Patah

Melengkung, menikungTak tahan lagi, akhirnya sebatang pohon itu pun patahBeban yang ia junjung tak kunjung urungPenat yang ia rasa tak...

[PUISI] Sembagi Arutala

Malam nan indah di atas sanaDan rembulan yang selalu memancarkan sinarnyaKegelapan dunia yang tak lagi adaMemberi cahaya bagi kita semua...

[PUISI] Relikui Paras

Kegelapan malam menjadi saksiPercakapan tak buntu aku membisuTawa mereka tak pernah hentiSedang aku murung dirundung sendu Malam itu aku hanya...

[PUISI] Mutiara Harapan

Jangan terpuruk karena terburukJangan menyerah hanya karena kalahHidup tak ubahnya cakra manggilinganterus berputar tanpa henti Layaknya bumi mengitari mentariKadang bertemu...

[PUISI] Kata

Kita adalah kata yang tersekap dalam perangkap makna tanpa sikap. Pikiran-pikiran lindap, yang muncul bagai limbah pengap,dalam linfa seorang yang...

[PUISI] AKULAH WANITA

Andai aku laki-lakiAkan kukejar setinggi-tingginya mimpiTanpa memperdulikan lagiButiran kalimat demi kalimat yang kian menggerogoti Akulah WanitaYang mempunyai sejuta impian dan...

[PUISI] Curiga

Oleh: Agus Sanjaya Bau keringatmu,bergulat wangi parfum bungaEntah dari daratan mana,aku sama sekali tak mengenalnya Seragam kantormu,bernoda merah lipstik baruMenciptakan...

[PUISI] Ruang Tunggu Pasien

Pagi baru saja menyalakan pijartetapi orang-orang sudah berkerumun di siniduduk berjejer di bangku panjang tanpa nyala acditemani siaran tv dengan...

[PUISI] Meja Nomor 08

Di kota penghabisanMeja-meja yang tak pernah kau berkatiAku masih tertinggal bersama ruh yang enggan beranjak Bunga kenanga, bunga kantilWangi terakhirmu...