Puisi: Perjalanan Negeri Mimpi
i.Mimpi tadi, kelayuan jasad kekasih sempat bersabda dari bibirnya. Debu perjalanan dari alam nyata adalah lambang penghidupan fana. Tetapi gagak...
i.Mimpi tadi, kelayuan jasad kekasih sempat bersabda dari bibirnya. Debu perjalanan dari alam nyata adalah lambang penghidupan fana. Tetapi gagak...
Dan selanjutnya aku hanya bisa menyusuri sampul depan amplop polos tersebut dengan kedua mataku, tanpa pernah tahu isi dan untuk...
Mengambil Cuti Izinkan aku, Tuanmengambil cuti hari iniIngin aku rebahkan lelah hatiyang bermula dari haribaanmubermuara di tubuh yang tak utuh....
Oleh: Bagas Hamiguno Kala dua insan yang pernah berencanamelepas semua curah rasanamun tak kunjung jua terlaksana, berdua. Atau tak usah...
Malam Ini, dan Secangkir Teh darimu (Mama) Suatu malam beberapa tahun yang laluAku ingat, saat tanganku bahkan tak mampu bergerakKau...
Sifatmu yang terlarut dalam kehidupanSemenjak lama menulis kemudahanMengambang di atas aurora nan fanaTuhan saja mewanti-wanti kepadamuJangan mencari garis cakrawala yang...
PUSARA HAMPA Hanya hampa tersisa,Dari kematian kitaMerangkum segenap air mata,Menyemai kemboja di pusaraMekar segala laraTerik mentariMencabik tanahBerlumur luka.Terbaring hina. Jakarta,...
Oleh: Hazuma Najihah Ayah…Engkaulah pelindungkuPengayom dan penopangkuEngkaulah cinta pertamakuBegitu besarnya cinta tulusmu untukkuBesarnya cinta kasihmu yang tak mungkin bisa tertandingiOleh...
Oleh: Habibah Auni Entah itu siapatubuhnya tampak selalu hidupmelagu menumbuhkan doa di atas hutan dirimembuat ribuan ulat merantau dalam tiap...
Oleh: Yanvera osmana* “Ketika mimpimu yang begitu indah. Tak pernah terwujud, ya sudahlah. Saat kau berlari mengajar anganmu. Dan tak...
Oleh: Dina Novianti Wahai TuanMengapa engkau masih tidak bersyukur sekarang?Bukankah engkau sudah menggenggam emas permataLantas, mengapa engkau masih menginginkan sebuah...
Oleh: Khadlorotul Khaq Waktu ternyata berlalu begitu cepat. Satu tahun yang singkat, namun kenangan itu tak ingin pergi dari kepalaku....
Aku tiba di rumah menjelang subuh. Ibu sudah mengenakan mukenah saat membukakan pintu untukku. Senyum hangat yang telah kukenal sejak...
Oleh: Kurnia Hidayati Terhitung ratusan hari, semenjak terjadiPada Minggu atau SeninSelalu terasa seperti kemarinBukannya tak dibebat atau ditawar obatAtau memburu...
Oleh: Malihatun Nikmah Tak kubiarkan kamu yang menjelma layangan putus tanpakuTunggu, hingga tanganku meraih sendirisenar yang menjalar di sepanjang pembuluh...
Oleh: Fiana Winata Bicara pekara hidup pastilah selalu menggebuRangkaian kisah telah diatur tanpa bisa berlaluKeyakinan untuk mengarungi selalu menggebuKita adalah...
Di Atas Bibirmu Aku melihat tangismu yang melebihi hujan.Tersungkur ke bawah tanah-tanah keabadian.Air mata itu menjadi katayang ingin melebihi bahasa...
Parade Masa Silam Setiap orang pasti pernah mengurung dirinya sendiriLebih sempit dari sekotak kandang kelinciLebih parit dari ingatan yang mengalir...
SAJAK #1 Demikianlah, hujan dan angin ketika menerpaDaun-daun harus tabah menerimanyaLuka dan bahagia patuh pada musimMatahari tersimpan panasnya di hati...
Oleh: Ratna Nisrina Puspitasari Bunyi sirine yang berbunyi malam ini menandakan sebuah pesta. Gemerlap lampu menghias jalan, di kiri dan...