Tampilkan Bundengan, Sanggar Ngesti Laras Manggung di Thailand

Tampilkan Bundengan, Sanggar Ngesti Laras Manggung di Thailand
TAMPIL. Diundang tampil di Thailand, Sanggar Ngesti Laras didampingi Kadiaparbud pamit ke Bupati Wonosobo.
0 Komentar

WONOSOBO – Sanggar Ngesti Laras bakal tampilkan Bundengan dan Tari Lengger pada ajang “Borsang Umbrella Festival Thailand 2023”, memenuhi undangan Pemerintah Thailand.

“Kegiatan tersebut sebagai ajang promosi perdamaian dunia yang dikemas dalam bingkai festival seni dunia dan pertukaran seni budaya internasional,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, kemarin.

Menurutnya, Sanggar Ngesti Laras akan berkolaborasi dengan Festival Payung Solo, dengan menampilkan kesenian Bundengan dan Tari Topeng Lengger khas Wonosobo.

Baca Juga:Kerukunan Beragama Harus DipupukTunggakan BPJS Kesehatan Bisa Dicicil

Sehingga melalui event ini menjadi golden opportunity bagi Wonosobo untuk lebih memperkenalkan seni maestro Lengger dan Bundengan ke kancah internasional.

“Kesempatan emas ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempromosikan Wonosobo sebagai daerah pariwisata yang unggul, juga kesenian Bundengan dan Tari Topeng Lengger khas Wonosobo dapat mendunia di level internasional,” harap Agus.

Sementara itu, Pegiat Seni Musik Tradisional Bundengan Wonosobo, Mulyani mengatakan, persiapan sudah dilakukan dengan matang, termasuk kesiapan berpasangan dengan anak muda.

“Saya harus menyesuaikan karakter saya dengan penari pasangan, mengingat tari ini menceritakan regenerasi antara ibu dengan anak agar mencintai kesenian Bundengan,” jelasnya.

Selain itu tambahnya, dalam event Festival Payung 2023 yang berlangsung selama 5 hari di Thailand tersebut,  pada sesi pameran produk fashion, Wonosobo juga akan memamerkan produk batik unggulan Wonosobo dan ecoprint.

Sementara itu, Penari Lengger Wonosobo Della mengungkapkan, rasa bangganya dapat mewakili Wonosobo dan Indonesia untuk mengenalkan bundengan dan lengger kepada mata dunia.

Bakat menjadi seorang penari lengger telah dimulainya sejak di SMP N 2 Selomerto hingga menjadi penari punden yang terkenal.

Baca Juga:Mahasiswa PPMT Unimma Bantu Pemasaran UMKM dengan Digitalisasi MarketingPabrik Pengolahan Kayu Terbakar Rugi Ratusan Juta, 4 Jam Petugas Padamkan Api

“Persiapan individu banyak saya gunakan latihan di rumah, saya siap dan bangga membawa budaya asli Wonosobo ke kancah internasional,” pungkasnya. (gus)

0 Komentar